Seorang pelajar di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) nyaris jadi korban penculikan saat hendak berangkat ke sekolah. Akibat kejadian tersebut korban kini menjadi trauma.
Diceritakan Elsa, peristiwa percobaan penculikan tersebut terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 05.45 WIB. Jumlah pelaku ada empat orang, tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan. Biasanya, ia pergi seorang diri dan saat melintas di jalan yang biasa ia lewati memang sedang sepi.
“Saya pergi ke sekolah seperti biasa pada pukul 05.45 WIB dengan berjalan kaki dan seorang diri. Saat melintas di Lorong Pegagan, tiba-tiba ada orang yang mengikuti dari belakang. Ketika saya menoleh ke belakang, ada dua orang laki-laki langsung mendekat dan pura-pura bertanya,” kata dia.
Pelaku lalu menawarkan untuk mengantar Elsa ke sekolah. Namun Elsa menolak.
“Pelaku masih memaksa dan akan mengantar lewat depan. Tapi saya menolak, tidak mau,” ujarnya.
Setelah ditolak, salah satu pelaku langsung menarik tangannya. Elsa berteriak saat melihat rekan pelaku mengeluarkan suntikan.
“Saya melihat salah satu pelaku memegang suntikan dan berkata akan menyuntik saya. Saat itu, saya pegang suntikan itu dan pelaku langsung marah. Mereka menarik tangan saya dan memaksa masuk ke mobil, lalu memukul bahu saya pakai kayu,” tuturnya.
Elsa melakukan perlawanan, da menggigit tangan pelaku dan melarikan diri ke lorong kecil. Pelaku sempat terlihat mengejar namun akhirnya pergi.
“Jumlah pelaku ini ada empat orang, dua orang pelaku yang hendak menculik, satu orang sopir dan satu lagi yang bertugas melihat situasi,” bebernya.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari kejaran para pelaku, ternyata dia kembali bertemu salah satu pelaku. Namun beruntung, saat itu ada warga dan pelaku tidak berani.
“Saya diantar warga ke sekolah dan saya menceritakan kejadian tersebut ke teman saya dan ternyata teman saya menyampaikan hal tersebut ke guru,” ujarnya.
Saat guru tahu, kata Elsa, ternyata pihak sekolah menghubungi babinkamtibnas dari Polsek SU II. “Pihak kepolisian ke TKP untuk melihat kondisi di sana,” tukasnya.
Guntur (50) orang tua Elsa tak menyangka jika putrinya hendak diculik. Pria yang keseharian berdagang di pasar Timbangan, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, mengaku cepat-cepat pulang untuk melihat anak sulungnya tersebut.
“Saya ditelpon polisi dan pihak sekolah, mendengar anak saya nyaris jadi korban penculikan sempat syok dan panik,” ujarnya.
Saat kejadian, ia sedang berjualan di Pasar Timbang, Indralaya, Ogan Ilir. Tanpa pikir panjang, ia langsung menutup lapaknya dan cepat pulang ke Palembang untuk menemui putrinya. “Alhamdulilah anak saya sehat dan selamat. Walau masih syok dengan kejadian tadi pagi,” katanya.
Ditanya apakah ada masalah, sehingga terjadinya percobaan penculikan terhadap putrinya, Guntur menegaskan tidak ada masalah apa pun selama ini.
“Tidak ada masalah dan semoga polisi cepat menangkap pelakunya,” harapnya.
Kapolsek SU II Palembang, Kompol Dedi Ardiansyah membenarkan kejadian tersebut. Anggota juga sudah ke TKP dan meminta keterangan korban.
Menurut Kapolsek, peristiwa ini terjadi saat korban dalam perjalanan pergi sekolah di SMPN 30 Palembang sekitar pukul 06.30 WIB, tepatnya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban diadang oleh orang tidak dikenal berjumlah 3 orang.
“Ada 3 orang laki-laki yang menghadang korban, 2 orang menggunakan mobil Avanza dan 1 orang lagi menggunakan motor. Satu orang yang menggunakan sepeda motor mengajak korban untuk naik ke mobil,”katanya.
Salah satu pelaku membawa suntikan dan hendak menyuntik korban. Namun korban berontak dan sempat bahunya di pukul oleh salah satu pelaku. Satu pelaku yang berada di depan korban menarik tangan sebelah kiri untuk menaiki mobil. Lalu korban menginjak kaki pelaku dan pelaku melepaskan tangan, seketika korban berhasil melarikan diri ke sekolahnya.
“Usia kejadian, kita perkirakan mobil pelaku masuk dari arah luar TKP dan lari ke arah luar Jalan DI panjaitan,” ujar Kapolsek.
Menurut Kapolsek, ciri-ciri pelaku yang berada di di depan menggunakan baju warna hitam, topi hitam pakai masker hitam dan kacamata hitam. Sementara pelaku yang berada di belakang menggunakan jaket warna hitam pakai penutup kepala.
“Kita juga telah memintai keterangan saksi dari pihak sekolah dan juga orang yang melihat mobil Edi Alsupi. Saat ini kami melakukan pengecekan CCTV di seputaran TKP, khususnya di Musala Darul Falah,” pungkasnya.
