Pelantikan Kepengurusan Baru REI OKU Raya 2024-2027

Posted on

Komisariat Real Estat Indonesia (REI) OKU Raya kini resmi memiliki jajaran kepengurusan baru untuk masa bakti 2024-2027. Pelantikan yang berlangsung di Ballroom The Zuri Hotel Baturaja ini dihadiri langsung oleh Bupati OKU Teddy Meilwansyah, yang menyampaikan dukungannya secara penuh untuk kemajuan REI di wilayahnya.

Teddy menegaskan kesiapan Pemkab OKU menjadi mitra strategis REI, khususnya dalam menyukseskan program nasional penyediaan 3 juta rumah.

“Kita tidak harus bangun dua atau tiga juta unit langsung, tapi mari kita mulai dari kebutuhan yang riil, seperti rumah bagi guru, tenaga kesehatan, serta personel TNI dan Polri,” katanya, Selasa (22/4/2025)

Teddy juga menekankan pentingnya pembangunan perumahan yang ramah lingkungan. Ia mengingatkan para pengembang agar memperhatikan aspek drainase, ruang terbuka hijau, dan pengelolaan sampah.

“Silakan sediakan kontainer sampah, nanti akan kami bantu untuk pengangkutannya ke TPA,” tegasnya.

Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua DPD REI Sumsel, Zewwi Salim, didampingi jajaran pengurus provinsi lainnya. Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat penting seperti Kapolres OKU, Dandim 0403 OKU, Ketua PN Baturaja, serta anggota DPRD OKU.

Ketua Komisariat REI OKU Raya yang baru, Ketut Sumartayasa, mengatakan bahwa kepengurusan ini merupakan generasi ketiga setelah Naproni dan Rommy. Ia menyoroti kontribusi REI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembangunan rumah subsidi dan komersial.

“Selama 2023, kami membangun 1.415 unit rumah, dan 1.157 unit pada 2024. Rata-rata tiap tahun penjualan rumah di OKU mencapai di atas seribu unit,” ungkapnya.

Kata Ketut, hal itu tak lepas dari dukungan pemerintah daerah, termasuk kebijakan penghapusan pajak BPHTB untuk rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Saat ini, ada 25 perusahaan pengembang yang aktif beroperasi di OKU Raya. Ketut menyampaikan harapannya agar Pemkab OKU terus mendukung, termasuk mendorong pelaksanaan kebijakan pusat mengenai penghapusan PBG dan IMB melalui SK tiga menteri.

Sementara itu, Ketua DPD REI Sumsel, Zewwi Salim, menambahkan bahwa kebutuhan perumahan di Sumatera Selatan masih sangat besar, termasuk di OKU yang masih membutuhkan sekitar 20 ribu unit rumah.

“Saya berharap REI OKU Raya dapat menjawab tantangan ini dengan lebih proaktif dan kolaboratif bersama pemerintah,” katanya.

Dengan semangat kolaborasi yang diusung dalam pelantikan ini, diharapkan REI OKU Raya semakin solid dalam mendukung kebutuhan hunian masyarakat, sekaligus berperan aktif dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.