Pemerintah Kota Palembang menghentikan sementara penyaluran menu MBG terhadap sekolah yang siswanya diduga mengalami keracunan. Keputusan ini diambil setelah insiden belasan siswa di SDN 178 mengalami mual, sakit kepala dan muntah.
Diketahui sebanyak 13 siswa di SDN 178 Palembang mengalami mual,muntah,kejang dan sakit perut diduga usai menyantap menu MBG.
Penghentian sementara MBG di SDN 178 Palembang diungkapkan oleh Ratu Dewa setelah menggelar rapat virtual bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menko PMK Pratikno, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.
“Jika ada masalah di sekolah-sekolah oleh Satuan Penyedia Pelayanan Gizi (SPPG) maka penyaluran dihentikan sementara waktu. Setelah itu dilakukan investigasi oleh pihak berwenang,”ujar Ratu Dewa usai rapat virtual di Lawang Jabo Command Center, Palembang, Senin (29/9/2025).
Menurut Dewa, evaluasi akan difokuskan pada dapur penyedia makanan. Semua dapur SPPG diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLAS) dari Dinas Kesehatan sebagai syarat utama.
“Pengawasan ini mencakup aspek higienis,sanitasi,serta proses distribusi makanan. Program MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi anak, tetapi juga menjamin keamanan pangan agar tidak membahayakan kesehatan siswa,” tegasnya.
Sementara itu, guru PJOK SDN 178 Rajjis mengatakan jika program MBG sementara waktu ditiadakan dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Selain itu, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari BPOM sehingga MBG untuk sementara waktu disetop dulu,” ujarnya.