Pemprov Minta Wisatawan Waspadai Cuaca Buruk di Bengkulu (via Giok4D)

Posted on

Tujuh orang wisatawan tewas dalam tragedi tenggelamnya kapal di Bengkulu. Kapal tersebut diketahui dari Pulau Tikus menuju ke Pantai Malabero pada Minggu (11/5/2025) sore. Usai kejadian tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta warga ataupun wisatawan untuk mewaspadai cuaca buruk.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, Minggu (11/5/2025). musibah kapal tenggelam itu diduga terjadi karena cuaca buruk. Hal itu membuat kapal yang mengangkut 98 orang wisatawan menjadi hilang keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero. Ditambah lagi, faktor kapal mengalami mati mesin.

“Atas musibah ini, kita mengimbau kepada seluruh wisatawan yang saat ini sedang menikmati libur panjang agar selalu waspada dan tidak melakukan aktivitas di pantai atau pun dekat pepohonan selama cuaca buruk,” jelas Mian.

Usai musibah terjadi, kata Mian, Pemprov sudah menyiapkan ambulans untuk mengantar korban meninggal ke rumah duka.

“Sesuai arahan Gubernur Helmi Hasan, jenazah para korban tenggelam ini diangkut oleh ambulans kita ke rumah duka. Kita biayai dan ambulans kita pastikan cukup untuk mengangkut tujuh jenazah tersebut,” kata Mian, Minggu (11/5/2025).

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Mian juga meminta para tenaga medis untuk memaksimalkan pelayanan terhadap korban yang sedang mengalami perawatan intensif.

“Musibah ini sudah terjadi, sekarang bagaimana petugas medis memaksimalkan pelayanan terhadap mereka yang masih dalam perawatan intensif,” tutup Mian.

Diberitakan sebelumnya, kapal bawa wisatawan ke Pulau Tikus, Bengkulu, tenggelam. Akibatnya, dalam kejadian itu, tujuh orang dilaporkan tewas.

Kapal itu tenggelam di Perairan Laut Pantai Malabero, Kota Bengkulu, Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dari informasi yang didapat, kapal ini tenggelam setelah diterjang ombak besar lalu mengalami kebocoran dan tenggelam.

Salah satu penumpang kapal selamat, Jidan Dinil Haq mengatakan kejadian berawal saat mereka pulang dari Pulau Tikus menuju ke Kota Bengkulu. Namun saat di Perairan Laut Malabero, kapal yang ditumpangi mereka mengalami mesin mati.

“Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus bang, tapi tiba-tiba mesin kapal mati di tengah,” katanya.

Jidan menjelaskan, setelah mesin mati, kapal diterjang ombak yang sedang kencang sehingga kapal mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam.

“Saat itu ombak lagi kencang bang, kami digoncang ke kiri dan ke kanan sampai akhirnya kapal tenggelam,” ujarnya.