Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan terus berupaya melakukan pencarian dan memperluas area pencarian terhadap dua bocah yang hilang di bawah Jembatan Ogan Palembang.
Peristiwa ini bermula sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua korban, yakni Hari (6) dan Alfi (8), diketahui tengah bermain dan berenang di tepi Perairan Muara Ogan bersama lima orang teman sebaya.
Warga yang sempat melihat keberadaan mereka sudah mengingatkan agar segera naik ke darat karena arus sungai cukup deras. Namun, tak lama setelah warga meninggalkan lokasi, anak-anak itu kembali turun untuk mandi dan berenang.
Peristiwa itu terjadi ketika Hari dan Alfi tiba-tiba terseret arus deras sungai. Keduanya tak mampu menyelamatkan diri, sementara teman-temannya panik dan segera berlari memberi tahu warga serta pihak keluarga.
Kepala Basarnas Sumsel, Raymond Konstantin, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 14.20 WIB, langsung melalukan pencarian dan sampai hari ini.
“Begitu mendapat informasi, kami langsung mengerahkan tim rescue menuju lokasi untuk melakukan pencarian,” katanya kepada wartawan, Selasa (2/9/2025).
Sejak Senin sore, pencarian intensif dilakukan bersama unsur SAR gabungan, di antaranya Basarnas Kantor SAR Palembang, TNI AL, Polair Polda Sumsel, Damkar Kota Palembang, PMI, serta relawan masyarakat.
Kata Reymond, metode pencarian meliputi penyisiran permukaan air menggunakan perahu, hingga penyelaman di sekitar lokasi anak-anak itu terakhir terlihat.
“Hari ini, kami bagi menjadi dua search and rescue unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran pada sektor A dengan menggunakan kapal RIB menyusuri aliran Sungai Musi sejauh 5 kilometer ke arah timur laut. Sedangkan SRU 2 menyisir sektor B menggunakan perahu karet serta perahu bantuan warga sejauh 1,5 kilometer ke arah barat daya,” jelasnya.
Selain itu, tim gabungan juga melakukan pembersihan eceng gondok yang menutupi permukaan sungai, karena ada kemungkinan korban tersangkut di sela-sela tanaman air tersebut. Jika situasi memungkinkan, penyelaman kembali dilakukan di titik yang dicurigai.
“Saya berharap dengan kombinasi metode penyisiran darat, air, dan penyelaman, keberadaan korban dapat segera ditemukan. Kita juga berupaya semaksimal mungkin. Mohon doa semua pihak agar kedua anak ini cepat ditemukan,” tutupnya.