Pencarian delapan ABK KM Maulana 30 yang terbakar di Perairan Belimbing, Kabupaten Tanggamus, Lampung dilanjutkan. Pencarian dilanjutkan dengan menggunakan pesawat jenis ATR 62-500.
Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengatakan penggunaan pesawat milik Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mempermudah proses pencarian ABK yang hilang.
Pencarian dengan menggunakan pesawat itu, kata dia, dilakukan pada Senin (22/12/2025), namun para korban belum ditemukan pada hari tersebut.
“Benar, itu pesawat PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan. Itu kemarin (Senin) memang digunakan untuk memantau dari udara,” katanya, Selasa (23/12/2025).
“Penggunaan pesawat itu untuk membantu pemantauan udara karena memang kondisi perairan laut sedang mengalami cuaca ekstrem,” lanjutnya.
Saat ini, kata Deden, memasuki hari keempat penggunaan pesawat tersebut dihentikan karena dalam proses maintenance.
“Saat ini untuk pesawat sudah tidak digunakan karena konfirmasi terakhir itu ?masih dalam proses maintenance. Nanti jika proses itu selesai kemungkinan akan digunakan kembali,” ujarnya.
Diketahui, KM Maulana-30 asal Jakarta terbakar di tengah Perairan laut Provinsi Lampung. Kapal tersebut membawa 33 Anak Buah Kapal (ABK).
Terbakar kapal itu terjadi di Perairan Tanjung Belimbing Selatan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Sabtu (20/12/2025) pukul 08.00 WIB
Dalam proses penyelamatan, total ada 25 ABK yang berhasil dievakuasi sementara 8 lainnya dinyatakan hilang.







