Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) X Dempo memberlakukan pembatasan jumlah pendaki Gunung Dempo selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada malam pergantian tahun jumlah pendaki hanya dibatasi 200 orang.
Hal tersebut dilakukan menyusul situasi dan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Puncak Gunung Dempo. Terlebih lagi ditambah jalur pendakian yang licin akibat curah hujan tinggi.
Ketua Balai Registrasi Gunung Api Dempo (Brigade), Angga menjelaskan pembatasan jumlah pendaki saat malam pergantian tahun tersebut, dilakukan demi menjaga keselamatan para pendaki. Ia mengatakan jumlah pendaki yang diizinkan berada di kawasan puncak Gunung Dempo dibatasi maksimal 200 orang.
“Maksimal hanya 200 pendaki yang boleh berada di kawasan puncak, yang akan merayakan malam pergantian tahun di Puncak Gunung Dempo,” katanya kepada wartawan.
Angga menuturkan sistem yang diterapkan bersifat bergantian, apabila jumlah pendaki sudah mencapai 200 orang, maka pendaki lain belum diperkenankan naik sebelum ada pendaki yang turun.
“Iya langka ini penting untuk mencegah penumpukan pendaki di jalur maupun di puncak, mengingat kondisi jalur yang licin dan cuaca ekstrem. Nantinya petugas di Basecamp BRIGADE akan menghitung jumlah pendaki yang naik maupun turun,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah petugas dari BRIGADE maupun KPH X Dempo juga akan ditempatkan di kawasan puncak Gunung Dempo untuk mengawasi dan memonitor jumlah pendaki serta mengantisipasi potensi kejadian selama masa libur Nataru.
Diperkirakan akan terjadi lonjakan para pendaki pada saat menjelang malam pergantian tahun. Diharapkan dengan pembatasan tersebut, para pendaki dapat mematuhi semua prosedur yang telah ada.







