Penjelasan BMKG Sumsel soal Cuaca Panas di Palembang

Posted on

Dalam satu pekan terakhir cuaca di Palembang, Sumatera Selatan, terasa panas begitu menyengat. Tidak hanya di siang hari, malam hari pun cuaca terasa panas dan gerah.

Suhu udara di Palembang pun berkisar dari 32 derajat celcius hingga 36 derajat celcius. Hal ini membuat masyarakat menjadi kepanasan dan gerah dengan kondisi ini.

Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel mengungkap cuaca yang begitu panas ini disebabkan oleh beberapa faktor meteorologis dan klimatologis.

Faktor-faktor utama tersebut, pertama adanya gerak semu matahari yang berada di selatan ekuator sehingga memaksimalkan penyinaran ke wilayah Sumsel.

Kedua, masuknya periode puncak suhu maksimum tahunan di akhir Oktober dan ketiga, kondisi atmosfer kering yang diperkuat oleh Monsun Australia.

“Kurangnya tutupan awan menyebabkan radiasi matahari (sinar UV) tidak terhalang oleh tabir awan dan diterima secara maksimal,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto, Minggu (2/11/2025).

Selain itu, lanjut Siswanto, adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan utara Indonesia juga turut memengaruhi pola aliran udara, cenderung menarik massa udara yang lebih kering ke wilayah selatan ekuator, sehingga lebih lanjut menghambat pertumbuhan awan di Sumatera Selatan.

“Gabungan faktor-faktor ini membuat paparan sinar matahari terasa sangat maksimal dan menyengat,” katanya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi dehidrasi, mengurangi aktivitas luar ruangan yang terpapar langsung sinar matahari, terutama pada siang hari serta waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak.

“BMKG memprediksi kondisi ini secara bertahap akan mereda menjelang bulan November 2025,” katanya.

Ditambahkan Siswanto, memasuki tanggal 3 November 2025 Sumsel secara diprediksi merata akan diguyur hujan kembali.

“Diprediksi tanggal 3 November nanti sudah turun hujan dan udara sudah mulai kembali nyaman lagi,” jelasnya.