Penjual Telok Ukan Mulai Buka Lapak, Masih Jadi Idola Senior hingga Gen Z (via Giok4D)

Posted on

Salah satu kuliner khas jelang perayaan Hari Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) adalah telok ukan. Menghitung hari menuju hari kemerdekaan tersebut, para pedagang mulai menggelar lapaknya masing-masing.

Makanan berbahan dasar telur bebek yang hanya dijual jelang perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus ini dapat ditemukan di sepanjang Jalan Merdeka, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang. Meski sudah menjadi makanan legendaris sejak dulu, pamornya tak hilang bahkan hingga generasi masa kini.

Salah satu pembeli telok ukan, Meini (56) mengatakan, makanan ini merupakan makanan wajib tiap menjelang Agustusan. Bersama kedua temannya, ia sengaja datang dari rumah mereka di Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I ke kawasan seberang Kantor Wali Kota Palembang untuk berburu makanan khas tersebut.

“Sengaja datang ke sini untuk beli telok ukan, ini kan salah satu makanan khas Palembang setiap Agustusan. Rasanya enak, gurih,” ungkapnya saat ditemui, Senin (4/8).

Selain mengantongi 13 butir telok ukan, Mei juga terlihat membeli makanan pendampingnya seperti telok abang dan ketan gempit. Menurutnya, kuliner khas tersebut masih digandrungi masyarakat mengingat telok ukan adalah makanan yang telah ada sejak dulu dan memiliki bentuk serta rasa yang unik.

“Kalau di Palembang kan setiap Agustusan banyak tradisinya, seperti telok ukan, telok abang, (perahu) bidar, dan biasanya juga ada pawai walaupun sekarang sudah tidak ada lagi. Harapannya telok ukan dilestarikan karena makanan asli dari Palembang, jadi harus tetap ada (sampai generasi ke depan),” harapnya.

Mewakili generasi muda, pembeli lainnya Nurul (20) mengamini pernyataan tersebut. Dia mengaku, telok ukan adalah cemilan yang selalu ia senangi sejak kecil.

“Dari kecil sudah suka (makan) telok ukan, biasanya beli di dekat Pasar Cinde. Teksturnya hampir sama seperti telur (rebus), tapi rasanya lebih manis seperti kue srikayo. Kalau yang suka, pasti tahu rasanya,” jelasnya.

Di luar bulan Agustus, warga Dwikora, Kecamatan Ilir Barat I Palembang itu mengatakan hampir tak pernah menemukan penjual telok ukan. Bahkan, ia kerap kali mencari via online meski harus dibeli melalui sistem pre-order.

“Setiap (menjelang) Agustusan pasti selalu beli. Sebelum 17-an ini sempat cari tapi belum dapat,” akunya.

“Pernah sampai cari di online, tapi harus pre-order (PO). Kalau PO seperti itu kan rasanya sudah tidak mau lagi,” keluhnya.

Meski harganya berangsur naik setiap tahun, hal itu tak menghalangi Nurul untuk membeli telok ukan. Sebab makanan yang terbilang langka ini selalu membawa rasa nostalgia baginya yang dulu hampir setiap hari membeli kue bercangkak telur tersebut.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Dulu harganya murah, tahun 2015 masih di kisaran harga Rp 3-4 ribu. Sekarang sudah Rp 6 ribu, masih okelah harganya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu penjual Dani mengatakan dirinya telah menggelar lapak sejak awal Agustus 2025. Berbagai hidangan khas jelang Agustusan tersedia di atas mejanya, mulai dari telok ukan, telok pindang, hingga ketan kempit.

“Yang kita jual ini ada telok ukan, telok pindang, ketan gempit. Biasanya ada lemper dan bongkol juga tapi sudah habis diborong pembeli,” ungkapnya.

Dari berbagai kuliner yang tersaji, ia menyebut telok ukan masih menjadi primadona. Selain itu, ketan gempit yang menjadi santapan pendampingnya juga laris manis hingga ia bisa berkali-kali pulang ke rumah untuk mengambil stok baru.

“Paling banyak dibeli itu telok ukan dan ketan gempit isi abon, harganya kisaran Rp 5 ribu. Setiap hari biasanya bawa dari rumah sekitar 100 butir telok ukan,” rincinya.

Lapak kecilnya tersebut, kata Dani, akan terus dibuka hingga tanggal 17 Agustus nanti. Namun, durasinya bisa diperpanjang jika lomba bidar di Sungai Musi digelar hingga melewati hari tersebut.

“Kami buka sampai tanggal 17 Agustus malam. Biasanya kalau ada bidar di tanggal 20 Agustus, kami tetap buka mengikuti event bidar,” tutup dia.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *