Pemerintah Kota Palembang mencatat peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 5,3% menjadi 5,8%. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi penyumbang terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Pempek ini.
“Alhamdulillah, dari sisi pertumbuhan ekonomi kita kemarin di angka 5,3 terus naik lagi di angka 5,6, dan naik lagi di angka 5,8 persen. Artinya pertumbuhan ekonomi cukup menjanjikan,” ujar Wali Kota Palembang Ratu Dewa saat ditemui di Rumah Dinas WaliKota Palembang, Selasa (23/12/2025).
Ratu Dewa mengungkapkan bahwa program MBG menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kota dengan jumlah penduduk 1,8 juta jiwa ini.
“Ternyata makan bergizi gratis sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Artinya makan bergizi gratis di Kota Palembang cukup memberikan andil yang besar bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Kata Ratu Dewa, program MBG ini tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan dan kesehatan, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal dengan memberdayakan petani dan pedagang kecil.
“SPG yang ada itu membeli barang di seluruh pasar tradisional, seperti Pasar Cinde. Bahkan ada UMKM kita yang kecil dan mikro menjual hasil dari produk pertaniannya dari daerah Plaju ke Satuan Pelayanan Gizi (SPG),” jelasnya.
Selain pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Palembang mencapai angka 82,29%, menempatkan kota ini sebagai kota dengan IPM tertinggi di Sumatera Selatan.
“IPM kita sudah melebihi provinsi, di angka 82,29%, ini berkat kerja keras organisasi perangkat daerah, para camat, lurah, sumber daya UMKM, dan sebagainya,” ungkapnya
Ratu Dewa mengatakan adanya penurunan angka kemiskinan di Kota Palembang dari 10,7 % menjadi 9,10%. Meski turun 1,6 persen, jumlah absolut warga miskin di Kota Palembang masih relatif tinggi dan menjadi fokus pemerintah ke depan.
Dia menargetkan penuntasan 3.067 unit rumah tidak layak huni pada 2026. Program ini menjadi salah satu upaya strategis dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di Kota Palembang.
“Target kami bersama Wakil Wali kota, di tahun depan 3.067 rumah tidak layak huni harus tuntas, sehingga pengurangan angka kemiskinan benar-benar dapat kami selesaikan,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh Widia Ardhana peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.







