Ambruknya jembatan di Muara Lawai, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, terus diusut kepolisian. Bahkan, polisi pun menyetop angkutan batu bara sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan Kombes Maesa Soegriwo menyebut dilarangnya truk angkutan batu bara melintas karena berpotensi ambruknya jembatan darurat yang saat ini masih didapat dilalui kendaraan kecil secara bergantian.
“Sementara untuk truk-truk batu bara kita parkirkan dulu (disetop), belum bisa melintas. Untuk kendaraan pribadi, sembako dan pengangkut BBM masih bisa melintas dengan sistem buka tutup,” ujar Maesa di Mako Brimob Sumsel, Selasa (1/7/2025).
Maesa pun tak menutup kemungkinan bakal ada tersangka dalam kejadian itu, karena menyebabkan ada korban terluka hingga kerugian negara. Saat ini polisi bersama pihak terkait masih terus mendalami penyebab ambruknya jembatan itu.
“Kita terus berkoordinasi dengan PPK jembatan tersebut untuk kita tahu penyebab ambruknya jembatan itu. (Untuk penetapan tersangka) kita masih terus mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya untuk itu kita berkoordinasi dengan Kapolres, Kakorlantas dan sebagainya,” katanya.
katanya.
Setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian pada Senin (30/6) kemarin, Maesa mengklaim jika akibat peristiwa itu ada 1 korban luka berat dan 1 korban luka ringan. Sementara untuk proses evakuasi keempat truk di sana kemungkinan akan rampung hari ini.
“Satu korban luka berat dan satu korban luka ringan. Insyaallah hari ini empat truk tersebut akan selesai semua dievakuasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dishub Sumsel Arinarsa mengatakan ambruknya jembatan itu melibatkan 4 truk angkutan batu bara dengan muatan 34 ton sampai dengan 45 ton yang melintas beriringan di atas jembatan tersebut.
Katanya, Jembatan Muara Lawai B itu berjenis jembatan CH (Calender Hamilton) yang dibangun pada 1987 atau berusia 38 tahun. Jembatan memiliki panjang 50 meter.
“Pada saat kejadian masing-masing truk hanya berisi satu sopir dan saat ini 1 di antara 4 sopir tersebut mengalami patah kaki dan sudah dibawa ke RS terdekat. Kemudian 3 lainnya mengalami luka-luka ringan,” katanya.
Tim Dishub Lahat di lapangan sudah berkoordinasi dengan kepolisian setempat namun sampai dengan saat ini belum bisa melakukan evakuasi truk yang berada di badan jembatan.
“Karena kondisi truk masih terdapat penumpukan muatan batu bara,” terangnya.