Polres Lubuklinggau mendirikan empat pos penjaga dan menurunkan 200 personel untuk pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Semua itu dilakukan memastikan perayaan Nataru 2026 berjalan lancar dan aman.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Adithia Bagus Arjunadi mengatakan nantinya seluruh pihak terkait seperti TNI, pemerintah setempat, serta mitra terkait lainnya akan berfokus pada operasi pengamanan Nataru yang dimulai dari tanggal 20 sampai 31 Desember 2025.
“Jadi nanti akan diadakan Operasi Lilin serta akan dirikan beberapa pos pengamanan (Pos Pam) dan pos pelayanan (Pos Yan). Kita akan berfokus pada pencegahan, pelayanan publik, dan penanggulangan potensi gangguan kamtibmas, serta menjamin kelancaran arus lalu lintas,” katanya saat dikonfirmasi infoSumbagsel, Minggu (14/12/2025).
Adithia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Lubuklinggau untuk turut serta menjaga keamanan dan ketertiban saat Nataru nanti.
“Partisipasi aktif masyarakat dengan cara melaporkan hal-hal mencurigakan akan sangat membantu serta kunci keberhasilan operasi ini. Kami siap melayani dan menjamin Lubuklinggau akan merayakan Nataru dengan aman dan damai,” imbaunya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Lubuklinggau Kompol Robi Sugara membeberkan nantinya akan dikerahkan sebanyak 200 personel serta dibuat empat pos untuk pengamanan Nataru di Lubuklinggau.
“Untuk Nataru kalau anggota polisi 200 personel akan dikerahkan. Untuk pos ada empat, yakni dua pos pelayanan di Stasiun kereta Api dan di Lippo Mall. Kemudian pos pengamanan di Simpang Periuk dan pos terpadu di Alun-alun Merdeka,” ungkapnya.
“Untuk satu pos itu ditempatkan 11 personel. Kalau pos pelayanan dan pos terpadu itu gabungan, jadi disana selain polisi akan ada TNI, Dishub, Pol PP, dan dinakes juga,” sambungnya.
Nantinya, kata Robi, para personel tersebut akan berfokus melakukan penjagaan di titik keramaian dan melakukan pengamanan pada tempat wisata dan gereja yang ada di Lubuklinggau.
“Gereja yang ada di Lubuklinggau berjumlah 19, sementara tempat wisata ada sekitar 5. Nanti personel fokus melakukan penjagaan di sana. Khusus untuk gereja, akan dilakukan proses sterilisasi dan anggota tetap patroli antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di sekitar gereja,” jelasnya.
