Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Suasana di Stasiun Demang Lebar Daun tampak berbeda dari biasanya, pagi tadi, Senin (13/10/2025). Di antara deretan penumpang Light Rail Transit (LRT) yang bersiap menuju Benteng Kuto Besak (BKB), terlihat sosok Wali Kota Palembang Ratu Dewa tanpa pengawalan berlebihan di sana.
Ratu Dewa menunggu jadwal keberangkatan sambil berbincang santai dengan warga yang tampak antusias menyapanya.
Bukan sekadar perjalanan rutin, langkah Ratu Dewa meninggalkan kendaraan dinas dan memilih LRT merupakan bentuk nyata dukungan terhadap Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU). Ia berangkat menuju lokasi pelantikan PPPK dengan menumpang LRT seperti penumpang lainnya.
“Saya ingin memberikan contoh langsung. ASN dan masyarakat harus terbiasa menggunakan transportasi umum, bukan hanya bicara soal aturan, tapi soal perubahan perilaku,”kata Ratu Dewa, di sela perjalanan, Senin (13/10/2025).
Dewa menegaskan, penggunaan transportasi umum bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga bagian dari solusi untuk mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Palembang.
Sebagai wujud nyata komitmennya, Pemkot Palembang telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 46 Tahun 2025, yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi umum minimal sekali dalam sepekan, setiap hari Selasa.
“Kita mulai dari ASN Pemkot Palembang. Saya ingin mereka menjadi pelopor dalam gerakan hemat energi dan ramah lingkungan ini,” tambahnya.
Kebijakan tersebut sejalan dengan Permenhub Nomor 2 Tahun 2022, perubahan atas Permenhub Nomor 9 Tahun 2020 tentang subsidi angkutan umum perkotaan. Namun, Dewa mengakui bahwa penggunaan LRT oleh ASN masih rendah, dan sebagian besar penumpang masih didominasi mahasiswa serta masyarakat umum.
Gerbong LRT yang ditumpanginya terasa lebih hidup. Beberapa penumpang tampak mengabadikan momen langka itu dengan kamera ponsel, sementara Dewa membalas dengan senyum ramah.
Ketika LRT tiba di Stasiun BKB, suasana menjadi riuh oleh sapaan warga. Sebuah potret sederhana yang menggambarkan kedekatan pemimpin dengan rakyatnya, sekaligus pesan kuat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil meninggalkan mobil dinas dan naik transportasi umum bersama masyarakat.