Bantuan modal terhadap UMKM di Banyuasin, Sumatera Selatan, terus digalakkan melalui kredit usaha rakyat (KUR). Hal itu sesuai dengan komitmen dan janji kepala daerah di program 100 hari kerja untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan upaya meningkatkan ekonomi masyarakat telah dilakukan dengan menggandeng sejumlah perbankan di Sumsel. Beberapa hari lalu bersama Bank Sumsel Babel telah disalurkan bantuan permodalan untuk petani di Banyuasin.
Hari ini (5/4/2025) bersama Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim, pihaknya menghadiri kerjasama dengan me-launching dan pembagian permodalan untuk wirausaha dengan dukungan Bank Mandiri.
“Triwulan I tahun 2025 ini kita bersama Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 1,1 triliun dengan jumlah 10.611 UMKM dari berbagai macam profesi seperti petani, pedagang, nelayan, dan usaha lainnya,” ujarnya.
Bantuan permodalam yang diberikan bervariasi, di kisaran Rp 25 juta-Rp 200 juta per UMKM. Bantuan permodalan sesuai dengan verifikasi dan kelayakan usaha dari pihak bank.
“Program ini sangat strategis didalam menumbuhkan ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.
Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim mengungkapkan tahun ini ditarget ada 20 ribu pelaku usaha yang mendapat bantuan permodalan di wilayahnya.
“Kita juga akan bekerjasama dengan pihak perbankan lain dan lembaga keuangan non perbankan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Selain berkomitmen terhadap penyaluran permodalan dalam bentuk KUR, juga diberikan bantuan gratis alat-alat produksi untuk industri kecil menengah (IKM) dan pedagang kaki lima.
Sementara Vice President Bank Mandiri Area Palembang Arief Stefan Angga Putra mengatakan program permodalan usaha bagi UMKM di Banyuasin sejalan dengan program perbankan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan.
“Kami sangat mendukung dan turut memudahkan bantuan permodalan bukan hanya UMKM tapi bumdes, koperasi dan lain-lain,” ungkapnya.
