Ribuan buruh akan menggelar aksi memperingati May Day atau Hari Buruh di Sumatera Selatan pada 1 Mei 2025. Aksi akan dilakukan di DPRD Sumsel dan Kantor Gubernur Sumsel. Ada 2 poin tuntutan yang akan disampaikan.
“Iya aksi akan diikuti ribuan massa. Dari banyaknya aspirasi dalam May Day ada 2 poin penting, pertama meminta Pemprov Sumsel melalui gubernur mengawal revisi UU Ketenagakerjaan yang adil bagi semua dan kedua merevisi UMSP Sumsel 2025 yang cacat hukum, yang waktu itu diputuskan secara ilegal oleh pj gubernur,” ujar Sekretaris DPD KSPSI Sumsel, Cecep Wahyudin, Senin (28/4/2025).
Dia menyebut, UMSP 2025 yang ditetapkan Pemprov Sumsel pada 2024 tidak sesuai dengan harapan buruh. Sebab, dari 9 sektor yang telah disepakati, hanya 3 sektor yang ditetapkan pj gubernur.
Selain 2 poin itu, pihaknya juga akan menyampaikan penolakan upah murah dan outsourcing, mengaudit sertifikasi K3 bermasalah, dan meningkatkan peran pengawas ketenagakerjaan.
Cecep menyebut, aspirasi pihaknya akan disampaikan melalui 2 opsi. Yakni melalui diskusi dan sarasehan ke gubernur dan turun bersama perwakilan serikat pekerja atau buruh untuk demonstrasi di DPRD Sumsel dan Kantor Gubernur Sumsel.
“Titik kumpul awal di Halaman BKB Palembang dengan estimasi massa 3 ribu orang gabungan serikat pekerja atau serikat buruh,” katanya.
Dia berharap aspirasi dapat diterima baik melalui dialog maupun demonstrasi.
“Kami juga berharap aspirasi dikabulkan oleh Gubernur Sumsel terutama kaitan dengan UMSP (upah sektoral) 2025 yang wajib segera direvisi,” katanya.
Terkait aksi massa itu, pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh pihak, termasuk ke pihak keamanan untuk mengawal aksi May Day di Palembang.
