Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Manang Soebeti dimutasi ke Mabes Polri. Polisi yang akrab disapa ‘Pak Bray’ itu genap 6 bulan menjabat di Jambi.
Polisi yang aktif di media sosialnya selama menjabat Dirreskrimum, dikenal tegas memberantas geng motor. Sejak awal menjabat di Jambi, Pak Bray banyak mendapat aduan masyarakat yang resah terhadap geng motor.
Hari pertama usai dilantik, Selasa (14/1/2025), dia sudah dihadapkan kasus geng motor, remaja yang terluka akibat lemparan batu. Mantan Dirresnarkoba Polda Riau itu langsung memerintahkan jajarannya untuk segera menangkap pelaku.
Sehari berselang, 5 pelaku langsung diringkus. Di hadapan awak media hingga media sosial pribadi, dia memberi ultimatum untuk pemberantasan geng motor.
“Saya imbau mulai hari ini bubar semua kelompok beradalan ini. Kalau tidak mau akan berhadapan dengan saya dan saya tidak akan mentolelir, tidak ada kata maaf, tidak ada hanya pernyataan maaf. Ketika kami tangkap ada sajam atau ada kejadian pasti akan kita proses,” katanya saat itu.
Sejak saat itu, dia memerintahkan jajarannya untuk tidak mentolerir aksi geng motor. Di sisi lain, Manang menekankan sisi persuasif. Dia mengajak para anggota geng motor untuk bertaubat dan deklarasi damai dengannya.
Menurut Manang, para remaja berandalan itu membuat keonaran hanya untuk mencari popularitas. Mereka sengaja merekam aksi penyerangan antarkelompok dan konvoi untuk diunggah di media sosial.
“Mereka ini ingin mencari popularitas. Kalau mereka mau mencari popularitas, ayo kita buat kegiatan yang positif,” ujarnya.
Manang mengajak para remaja menghentikan kegiatannya dan melakukan kegiatan positif. Bahkan, dirinya memfasilitasi remaja yang ingin menyalurkan hobinya, seperti pertarungan bela diri.
“Bertarung misalnya di atas ring, boleh. Kita akan fasilitasi. Jadi, jangan di jalanan,” pungkasnya.
Ucapannya itu tak sekadar omong kosong. Manang membuat kompetisi tinju yang dikemas dengan entertain. Pesertanya ialah eks anggota geng motor hingga kelas profesional.
Acara yang digelar pada Sabtu (26/4/2025) di GOR Kota Baru itu berjalan sukses. Acara ini digagas untuk mengalihkan energi para mantan anggota geng motor dari aksi tawura di jalanan ke pertarungan resmi yang suportif.
Kombes Manang menyebut bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan bakat dan semangat para pemuda ke arah yang lebih positif.
“Kalian (para geng motor) dikenal dengan Jambi keras. Jangan di jalanan, tapi keras di atas ring,” ujar Manang.
Di media sosial TikTok, dia memiliki pengikut 1,6 juta pengikut, di Instagram pengikutnya 287 ribu hingga saat ini. Manang juga kerap membuat konten edukatif dan humanis yang memperluas dukungan masyarakat.
Konten itu mulai dari imbauan penipuan skema ponzi hingga hak fidusia yang kerap terjadi pembenturan pemahaman antara masyarakat dengan debt collector. Selain itu, dia juga aktif berinteraksi dengan pengikutnya menanggapi kasus-kasus pengutan liar jalanan.
Tak hanya geng motor, dia juga menyelesaikan perkara seperti penangkapan dua DPO pembunuhan sopir travel asal Tanjab Barat, Jambi. Terakhir, dia dengan jajarannya mengungkap pelaku pembunuhan anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra, yang tewas dianiaya anggota Ormas PP.
Kini, Manang akan melanjutkan karirnya menjadi Auditor Kepolisian Madya TK II Itwasum Polri.