Seorang siswa SMP, TR (13) diceburkan ke sungai di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) oleh sekelompok remaja. Aksi itu direkam oleh sejumlah saksi.
Dalam video yang dilihat infoSumbagsel pada Selasa (20/5), terlihat TR menggunakan kemeja putih berdasi dan celana panjang hitam. Ia digiring oleh remaja lainnya menuju jembatan batu tak berpagar untuk dilempar ke sungai.
Peristiwa ini terjadi di jembatan Jalan Terusan, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Meski berusaha berontak, namun tubuhnya tak sanggup melawan para perundung sebanyak tak kurang dari 5 orang yang memegangi tangan hingga badannya. Selain itu, terlihat belasan remaja laki-laki lainnya yang menonton di sekitar dan tak membantu.
Dalam video terpisah, terlihat TR telah berada di sungai setinggi pinggangnya dengan tubuh basah kuyup. Kejadian ini direkam oleh sekelompok remaja perempuan dari sisi sungai lain dengan maksud membantu korban.
“Ke sini saja, TR. (Menepi) ke sini saja. Awas ya kalian (para remaja lelaki), kami viralkan!” tegas mereka.
Tertatih-tatih, korban berusaha menepi dari sisi sungai satu ke sisi lainnya, mengikuti arahan para saksi. Setelah menepi, terlihat TR hanya bisa terduduk pasrah. Terdengar pula batuk-batuk dari mulut korban.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Menurut nenek korban Suwarni (63) saat melapor, TR saat itu baru pulang dari latihan menari di rumah temannya. Dalam perjalanan tersebut, ia dihadang oleh sekelompok remaja laki-laki.
“Rombongan mereka (terlapor) langsung menarik cucu saya. Kemudian didorong, ditarik ramai-ramai, lalu diceburkan ke sungai,” jelasnya, Selasa (20/5).
Akibat kejadian ini, TR mengalami sejumlah luka di kaki dan tangannya. Warni menyebut, riwayat asma yang dimiliki korban semakin memperparah rasa sakitnya.
“Luka di kaki kiri, lutut kanan sampai ke bawah lecet-lecet. Tangannya juga (lecet). Dia ini punya asma, jadi dia bilang dadanya sakit,” rinci Warni.
Diberitakan sebelumnya, remaja di Palembang, Sumsel, menjadi korban perundungan (bullying). Tak terima, neneknya bernama Suwarni (63) lapor polisi.
“Mau melaporkan cucu dibully. Dia (korban) hanya mengaku didorong temannya, tapi ternyata didorong ke sungai,” ungkap Warni usai melapor ke polisi, Selasa (20/5).
Warni mengatakan, TR baru pulang latihan menari bersama temannya. Namun, ia pulang dalam keadaan basah sekujur tubuh.
“Kami tanya kenapa (basah semua)? Dia bilang tidak apa-apa, dia didorong (hingga jatuh) oleh temannya. Cuma begitu saja bilangnya,” kata dia.
Perundungan ini baru terkuak usai Hp TR ditemukan oleh kakaknya. Ternyata, ada disembunyikan di tas yang sudah tidak dipakai ke sekolah karena korban takut dimarahi.
“Setelah salat Subuh, ditunjukkan (sebuah video oleh kakak korban). Ternyata TR bukan didorong saja tapi diceburkan ke sungai,” jelas Warni.
“Dia ada asma, kata dia sakit dadanya. Baru mengeluh sakit sebelumnya tidak ngomong apa-apa. Dilempar kawannya itu, dua kakinya luka-luka, sakit juga,” katanya.