Suasana Hari Pertama Sekolah Rakyat di Palembang, Orang Tua Haru-Bangga

Posted on

Suasana hari pertama siswa masuk Sekolah Rakyat di Palembang, Sumatera Selatan, diwarnai perasaan bangga bercampur haru. Nantinya, seluruh siswa ini akan tinggal di asrama yang telah disiapkan pihak sekolah.

Sekolah Rakyat menengah atas 7 Sentra Budi Perkasa Palembang ini terletak di Jalan Sosial, KM 5, Kelurahan Suka Bangun, Kecamatan Sukarami, Palembang, Senin (14/7/2025).

Pantauan infoSumbagsel, tampak orang tua murid beserta keluarga sangat antusias mengantarkan anaknya untuk menjalani pembelajaran di Sekolah Rakyat.

Sebelum masuk ke dalam kelas, para siswa SMA baru akan menjalani serangkaian kegiatan di antaranya melakukan apel, dilanjutkan dengan cek kesehatan, kemudian melakukan lari sebanyak epmat putaran untuk kesehatan jasmani.

Terdapat 100 murid lulusan SMP Negeri yang diterima terdiri dari 66 murid laki-laki dan 44 murid perempuan. Nantinya para murid akan langsung tinggal di lingkungan sekolah (tinggal di asrama).

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 7 Sentra Budi Perkasa Palembang Diana Nursanti mengatakan pada hari pertama ini para murid akan menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dan dilanjutkan dengan materi pengenalan.

Dia menjelaskan, hari ini para murid akan langsung tinggal di asrama. Kata dia, pihak sekolah telah menyiapkan tiga gedung asrama yang terdiri dari dua gedung asrama laki-laki dan satu asrama perempuan.

“Untuk satu ruangan kamar itu ada yang diisi 12 orang ada yang 6, tergantung ukuran kamar. Serta nanti setiap 10 murid akan ada 1 wali asuh untuk mengontrol dan membantu para murid,” katanya.

“Nantinya mereka akan diperbolehkan pulang saat libur sekolah, nanti untuk orang tua boleh datang menjenguk pada hari minggu. Tapi untuk saat ini kita belum perbolehkan orang tua menjenguk, karena fokus dulu ke adaptasi murid,” sambungnya.

Para murid dilarang membawa handphone, Diana mengatakan untuk berkomunikasi nantinya para murid akan dibantu oleh wali asuh mereka. Terkait proses pembelajaran, Diana menjelaskan akan menggabungkan dua kurikulum.

“Nantinya kurikulumnya secara khusus karena akan menggabungkan dan menerapkan kurikulum asrama dan kurikulum sekolah pada umumnya, kita fokus kepeningkatan bakat sang anak,” ujarnya.

Salah satu orang tua murid, Herawati mengatakan ia sangat sedih dan terharu bercampur bangga karena anak pertamanya yang harus terpisah karena masuk Sekolah Rakyat Palembang.

“Semoga jadi anak yang membanggakan setelah lulus dari sini. Nanti bakal jarang ketemu soalnya dia tinggal di asrama kan di sini,” kata Hera sembari memeluk anak perempuannya.

Ia sangat senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, ia berharap anaknya nanti bisa menjadi orang yang lebih baik dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, serta mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya.

“Ini pertama kali, perdana juga pisah sama anak (Berliana). Sedih wajarlah, harapannya dia bisa benar-benar menuntut ilmu,” katanya.