Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan dalam waktu dekat bakal menaikkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor. Kenaikan status itu menjadi upaya antisipasi dan mitigasi bencana menghadapi musim hujan kali ini.
“Iya, kita sudah melaksanakan apel siaga menghadapi bencana banjir dan tanah longsor di OKU Selatan kemarin. Artinya, kita sudah menyiagakan peralatan dan personel untuk menghadapi musim hujan kali ini. Dalam waktu dekat, kita juga akan menaikkan status siaga,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana, Kamis (20/11/2025).
Menurut Iqbal, Sumsel menjadi salah satu wilayah yang rawan terhadap bencana banjir dan longsor. Bahkan, sejumlah daerah ditetapkan rawan karena kerap terjadi bencana tersebut.
“Sebenarnya seluruh daerah di Sumsel rawan bencana banjir dan longsor, tapi yang kita tetapkan ada 11 kabupaten/kota,” katanya.
Saat ini, dari belasan daerah rawan itu baru satu pemda yang menetapkan status siaga. Dia berharap pemda lain juga secepatnya menaikkan status.
“Baru OKU yang menaikkan status siaga, kita masih menunggu daerah lain. Karena syarat menetapkan status siaga di tingkat provinsi minimal harus dua pemda,” kata Iqbal.
Kenaikan status di daerah itu disebutnya sudah bisa dilakukan. Mengingat, informasi yang disampaikan BMKG jika saat ini 85% daerah di Sumsel sudah masuk musim hujan.
“Informasi BMKG sudah 85% daerah di Sumsel masuk nusim hujan. Potensi banjir dan longsor akan meningkat,” ungkapnya.
Sebelumnya, BMKG menyebut puncak musim hujan di Sumsel akan terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026. Curah hujan yang tinggi pada periode ini meningkatkan potensi risiko banjir, genangan, dan tanah longsor di daerah rawan.
“Puncak musim hujan paling luas akan terjadi pada Desember (2025) hingga Januari (2026) mendatang. Puncak musim hujan itu merata terjadi di seluruh wilayah Sumsel,” ujar Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sumsel Wandayantolis, Senin (10/11/2025).
Kondisi ini menuntut kewaspadaan khusus, terutama di daerah-daerah rawan hidrometeorologi seperti lereng tebing, bantaran sungai, dan daerah perkotaan yang rentan genangan dan banjir.
Dengan kondisi puncak hujan yang mulai mendekat, BMKG Sumsel mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan ekstrem. Termasuk pemerintah, juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang akan terjadi pada periode puncak hujan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
