Sholat Idul Adha berlangsung pada 10 Dzulhijjah di waktu pagi antara pukul 07.00 atau 08.00. Kebiasaan Rasulullah SAW ketika sudah sampai di tempat sholat langsung memulai sholat Id.
Hal ini telah diberitakan oleh sahabat bernama Abu Said RA yang dikutip dari buku Panduan Sholat Rasulullah karya Imam Abu Wafa. Ia berkata:
“Rasulullah SAW keluar ke tanah lapang pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, maka pertama kali yang dilakukannya adalah shalat,” (HR. Bukhari no 956).
Jumlah rakaat yang dilakukan pada shalat Id adalah dua rakaat. Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab RA berikut ini:
“Shalat jumat dua rakaat, shalat idul fitri dan idul adha dua rakaat, shalat safar dua rakaat secara sempurna tidak ada qashar (meringkas) berdasarkan sabda Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,” (HR. An-Nasai no 1420, dan dishahihkan oleh al-Albany dalam shahih an-nasai).
Dalam sholat Idul Adha tidak ada azan dan iqamah. Oleh karena itu, umat Islam harus bergegas untuk datang ke masjid atau tanah lapang agar tidak tertinggal. Tanda sholat Id dimulai adalah dengan ucapan asholaatul jamiah.
Ucapan ini dilakukan oleh bilal sebagai seruan pelaksanaan salat. Adapun dalil yang menyatakan tidak ada azan dan iqamah pada salat diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah RA, ia berkata:
“Aku mendatangi salat pada hari ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau memulai dengan shalat sebelum berkhutbah dengan tanpa azan dan iqamah,” (HR. Muslim 885).
Adapun tata cara pelaksanaan sholat Idul Adaha dapat dilihat dalam penjelasan lengkap dari niat hingga salam.
1. Membaca Niat sholat Idul Adha
Bacaan Niat untuk Imam
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامُ اللَّهِ تَعَالَى
Usholly sunnatal li’aydil adh-ha rok’atayni imaman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah taala.”
Bacaan Niat untuk Makmum
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholly sunnatal li’aydil adh-ha rok’atayni imaman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah taala.”
2. Takbiratul ihram seperti salat pada umumnya
3. Bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima rakaat kedua, seperti yang dijelaskan Aisyah RA berikut ini:
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat bertakbir pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak tujuh takbir dan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima takbir (HR. Abu Dawud no. 1150 dan Malik no 495).
Ketika bertakbir dibolehkan mengangkat kedua tangan. Di antara masing-masing takbir tidak ada bacaan khusus. Namun, Ibnu Mas’ud mengatakaan bahwa di antara takbir hendakla menyanjung dan memuji Allah. Karena itu, dianjurkan untuk mengucapkan lafal tasbih berikut ini:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ, وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Artinya: “Maha Suci Allah dan segala pujian hanya milik Allah, dan tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar.”
4. Membaca doa iftitah, Al-Fatiha, dan surat
5. Rukuk dan iktidal
6. Sujud dan duduk di antara dua sujud
7. Berdiri untuk rakaat kedua
8. Takbir lima kali dengan membaca tasbih di antaranya
9. Membaca Al-Fatiha dan surat
10. Rukuk dan iktidal
11. Sujud dan duduk di antara dua sujud
12. Tahiyat akhir
13. Salam
Setelah menyelesaikan sholat dua rakaat dan berdoa. Dianjurkan untuk mendengarkan khutbah hingga selesai. Setelah itu, berlangsung proses penyembelihan kurban dan silaturahmi saling memaafkan.
Itulah penjelasan tata cara sholat Idul Adha dari niat hingga salam secara lengkap. Semoga membantu, ya.