Viral Rumah-Jembatan Kayu Roboh di Palembang, Ternyata Sudah 1 Bulan | Info Giok4D

Posted on

Sebuah rumah panggung kayu dan jembatan aksesnya di Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) roboh. Kabar tersebut viral di media sosial.

Rumah milik Leni Mardiana (49) tersebut berada di Lorong Melati, Jalan Meranti, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang. Menurut korban, rumah tersebut roboh pada Senin (5/5/2025) sekitar pukul 03.00 WIB saat ia dan keluarganya sedang tidur.

Peristiwa tersebut berawal saat terjadi hujan deras pada Jumat (2/5) malam. Dua hari kemudian, kata dia, rumahnya roboh hingga air pasang masuk ke dalam.

“Malam Sabtu itu hujan deras dan petir. Nah (akses) dapur dan rumah kami terpisah saat itu,” ungkap Leni saat didatangi di rumahnya, Senin (23/6/2025).

“Dua hari kemudian, malam Senin saat kami tidur, rumah kami roboh. Akses jembatan depan juga hancur,” tambah Leni.

IRT itu menjelaskan, rumah tersebut sudah tak dapat ditinggali. Ia beserta suami dan 2 anaknya kini harus mengungsi di rumah saudara.

“Kami mengungsi ke tempat saudara. Karena tidak ada lagi akses ke sini kalau mau ditinggali (rumahnya),” ujar dia.

Leni menambahkan, jembatan akses ke rumahnya yang terbuat dari kayu dan bambu itu juga kerap rusak. Bahkan, jembatan tersebut kini terputus di dua bagian. Kini, ia harus melewati bawah jembatan yang untungnya kini sedang kering.

“Sehari-hari kami lewat jembatan itu. Kalau tidak patah di (sisi) sini, patah di sana, ganti-gantian. Kemarin saat hujan, hancur jembatannya,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah dapat membantu pembangunan ulang rumahnya yang rusak akibat musibah tersebut.

“Minta tolong dibangunkan lagi di sini. Tidak ingin pindah karena ini memang tanah pribadi,” harapnya.

Ketua RT Pipin Sugiarti membenarkan rumah salah satu warganya roboh. Menurutnya, saat itu air sedang pasang sehingga memperparah kondisi rumah.

“Saat itu, keluarga Bu Leni lapor ke saya katanya rumah mereka roboh dan miring. Saya langsung lapor ke Lurah Ogan Baru,” katanya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Setelah laporan tersebut, kata Pipin, lurah langsung mendatangi TKP untuk peninjauan. Namun, belum ada kelanjutannya meski kejadian tersebut telah lewat satu bulan.

“Waktu itu lurah langsung datangi lokasi. Tapi sejauh ini belum ada tindak lanjut,” ujarnya.

Tak hanya rumah, akses jalan yang merupakan jembatan bambu di wilayahnya tersebut juga rusak parah. Beberapa bagian bahkan tak lagi dapat dilewati.

Pipin mengatakan pihaknya turut mengharapkan tindak lanjut perbaikan dari pemerintah. “Harapan kami agar bisa cepat dibantu sama Pak Wali Kota dan Gubernur (Sumsel). Mohon bantuan untuk warga RT 31,” harapnya.

“Aksesnya juga sudah rusak parah. Pengajuan jalan itu sudah pernah diviralkan, namun masih belum ada kelanjutan,” ujarnya.