Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Cik Ujang mendorong Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sumsel tak hanya bergantung pada penggilingan padi. Dia berharap perkumpulan itu merambah ke sektor lain seperti peternakan ayam atau bebek.
“Perpadi harus berinovasi dan menyesuaikan diri. Jangan hanya bergantung pada usaha penggilingan padi. Kembangkan usaha lain agar lebih maju dan bertahan dalam persaingan, seperti peternakan ayam atau bebek,” ujarnya saat menerima audiensi pengurus DPD Perpadi Sumsel, Rabu (4/6/2025).
Menurutnya, diversifikasi bisnis itu agar pelaku usaha tidak hanya bergantung pada usaha penggilingan padi saja. Dia juga mendorong mereka untuk mengikuti perkembangan zaman dengan memperbarui teknologi mesin.
Dia juga menyatakan akan meninjau langsung kondisi penggilingan anggota Perpadi Sumsel guna menentukan bentuk bantuan yang sesuai.
“Kami akan survei ke lapangan. Dari situ nanti kita lihat apa yang bisa dibantu lewat dinas-dinas terkait,” katanya.
Cik Ujang juga menekankan bahwa harga gabah Rp 6.500 per kilogram merupakan kebijakan pemerintah. Harga tinggi itu punya tujuan baik dan mampu menekan tengkulak yang menawarkan harga lebih rendah.
“Terkait harga, itu kebijakan pusat. Tujuannya baik, untuk melindungi petani agar tidak ditekan oleh tengkulak. Kami juga akan membantu melalui bantuan bibit dan alat pertanian,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Perpadi Sumsel Kamijo Sujoko menyampaikan bahwa para pengusaha penggilingan padi saat ini tengah menghadapi tantangan terkait harga gabah yang telah ditetapkan pemerintah.
“Saat ini kami menghadapi kesulitan akibat kebijakan harga gabah Rp 6.500 per kilogram. Pengusaha kecil kesulitan bersaing dengan pengusaha besar,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kendala lain, yakni masih banyak pengusaha kecil yang menggunakan mesin penggilingan lama dan tak sesuai standar. Kondisi ini menyulitkan mereka bekerja sama dengan Bulog.
“Kami mengusulkan adanya program revitalisasi mesin penggilingan di Sumsel. Kami khawatir, jika tidak segera dibantu, penggilingan padi skala kecil bisa gulung tikar,” ungkapnya.