Warga Palembang Niat Beli Jersey, Uang Rp 6 Juta Melayang baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Seorang karyawan swasta, Dicky Mal’an Karom menjadi korban penipuan jual beli jersey melalui media sosial Instagram. Dicky yang mengalami kerugian mencapai Rp 6 juta pun akhirnya melapor ke polisi.

Peristiwa ini dialami Dicky saat ia berada di kediamannya, Kecamatan Plaju, Palembang. Senin (22/9/2025). Pukul 10.58 WIB. Peristiwa tersebut berawal saat Dicky melihat postingan akun Instagram @arena.jerseyid yang menjual aneka jersey.

“Kejadian ini tidak luput dari ketidaktelitian saya dalam membeli barang, harusnya saya beli di e-commerce terpercaya. Alih-alih tergiur dengan harga miring di sosmed,” ujar Dicky saat diwawancarai, Senin (22/9/2025).

Tertarik dengan penawaran yang diberikan, Dicky kemudian melanjutkan komunikasi bersama pelaku di aplikasi WhatsApp.

Setelah berkomunikasi, keduanya telah mencapai kesepakatan harga, korban diminta melakukan pembayaran ke rekening atas nama IC. Setelah transaksi berhasil, pelaku lain datang mengaku sebagai petugas bea dan cukai.

Pelaku tersebut menyampaikan bahwa barang yang dipesan korban belum bisa dikirim karena harus membayar pajak PPh dan PPN terlebih dahulu.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Pelaku kemudian mengiming-imingi korban bahwa uang pajak yang telah dibayar akan dikembalikan. Korban pun kembali mentransfer sejumlah uang ke rekening yang berbeda, kali ini ke rekening atas nama DP.

“Sebelumnya pelaku sempat mengancam saya, jika tidak membayar pajak akan dikenakan pasal terkait barang ilegal,” ungkap Dicky.

Setelah menunggu lama, barang yang dijanjikan tak kunjung sampai ke tangan. Korban mulai menaruh curiga, sebab jersey yang dipesan tidak dikirim begitupun uang pajak yang akan dikembalikan.

Akibat insiden penipuan ini, korban mengalami kerugian sebesar Rp 6 juta. Kasus ini secara resmi dilaporkan ke pihak kepolisian untuk segera ditindaklanjuti.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan mengatakan pihaknya masih dalam masa penyelidikan terhadap kasus penipuan ini, termasuk melacak identitas pelaku agar tidak ada lagi kasus yang serupa terjadi kepada orang lain.

“Benar, tadi siang kami sudah menerima laporan terkait penipuan tersebut. Selanjutnya akan kami tindaklanjuti,” ujar dia.