Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fenty Aprina mengatakan memasuki musim pancaroba dan suhu udara yang kian panas akibat peralihan musim menuju kemarau risiko perkembangbiakan jentik nyamuk meningkat drastis.
“Kami terus mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan ada genangan air, karena itu tempat favorit jentik berkembang,” katanya kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
Untuk mencegah penyebaran DBD, Fenty mengaku pihaknya sudah menyalurkan bate atau serbuk kimia yang ampuh membunuh larva nyamuk di dalam air.
Kata dia, dengan menaburkannya di tempat-tempat penampungan air yang rawan, masyarakat bisa memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti faktor utama penular virus DBD.
“Tak hanya membagikan abate, kita juga menyiapkan tim fogging yang siaga memberikan layanan pengasapan gratis. Namun, fogging ini bukan dilakukan secara sembarangan,” ungkapnya.
“Kami baru melakukan fogging jika ada laporan dan setelah dilakukan pemeriksaan lingkungan. Jika ditemukan jentik nyamuk di 20 rumah sekitar lokasi, maka fogging segera dilakukan,” sambungnya.
Kata Fenty, hingga awal Agustus 2025, tercatat lebih dari 100 kasus DBD di Palembang. Angka ini memang lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yang sempat menembus lebih dari 200 kasus. Namun, Fenty menegaskan, tren penurunan ini tak boleh membuat masyarakat lengah.
“Kita menggaungkan gerakan 3M yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Program ini menjadi ujung tombak edukasi kesehatan di berbagai wilayah kota,”katanya.
“Semua ini tidak akan berhasil tanpa dukungan warga. Mari kita sama-sama jaga lingkungan dan lawan DBD dari rumah masing-masing,” ujarnya.