Penderita asam lambung mesti cermat dalam memilih makanan yang aman untuk dikonsumsi. Ada sejumlah makanan dan minuman yang menjadi penyebab asam lambung naik.
Dalam keadaan normal, lapisan mukosa atau selaput lendir melindungi dinding lambung terhadap pengaruh asam dan enzim. Apabila lapisan itu rusak, cairan asam bisa menyebabkan tukak atau luka. Penjelasan ini dikutip dari buku Mengatasi Problem Pencernaan dengan Terapi karya A P Bangun.
Beberapa bahan makanan memang berbahaya bagi penderita asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Kondisi ini menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada, rasa asam di mulut, dan kembung.
Agar terhindari dari asam lambung naik, ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita. Inilah 15+ makanan dan minuman yang dihindari agar asam lambung tidak naik.
Makanan pedas memicu asam lambung terutama yang mengandung cabai. Mengutip Yayasan Gastroenterologi Indonesia (YPI), sensasi pedas dari cabai dapat membuat otot katup lambung (lower esophageal sphincter) menjadi rileks sehingga asam di lambung mudah naik ke kerongkongan. Selain itu, pedas bisa mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan gejala sakit perut, mual, kembung, dada terasa panas atau heartburn.
Mengutip Puskesmas Kediri, makanan asam perlu dihindari bagi penderita penyakit lambung karena bisa menyebabkan nyeri ulu hati hingga sensasi terbakar. Asam dari makanan yang masuk ke lambung merangsang memproduksi lebih banyak asam untuk menetralkan. Hal ini bisa meningkatkan produksi asam di lambung hingga naik ke kerongkongan.
Makanan berlemak seperti olahan daging dan gorengan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna lambung. Makanan ini memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan produksi asam. Proses pencernaan menjadi lebih lama bahkan membuat lemak bertahan di lambung. Akibatnya, asam lambung terus naik dan timbul keluhan seperti rasa terbakar.
Mengutip RS Pondok Indah, makanan cepat saji seperti burger, pizza, nugget, dan lainnya mengandung lemak jenuh tinggi. Makanan ini dapat memperlambat proses pengosongan lambung dan memperburuk refluks asam lambung.
Buah citrus seperti jeruk dan lemon mengandung vitamin C yang tinggi, namun kurang aman untuk penderita asam lambung. Kandungan asam pada buah citrus dapat melemahkan otot esofagus sehingga memudahkan asam naik hingga ke kerongkongan, dikutip dari laman Tangerang Kota.
Selain citrus, buah yang mengandung serat tinggi dan menimbulkan gas harus dihindari. Misalnya, jambu biji, nanas, kedondong, durian, nangka, dan buah yang dikeringkan seperti sale pisang, manisan, pala, dan lainnya. Sebagaimana dikutip buku Penyakit Maag dan Gangguan Pencernaan karya Endang L dan VA Puspadewi.
Masih pada sumber sama, sayuran yang mengandung banyak serat dan menimbulkan gas sebaiknya dihindari. Di antaranya ada kubis, brokoli, kembang kol, asparagus, jamur, dan sawi. Sebaiknya mengonsumsi sayuran lain seperti labu siam, bayam, dan wortel.
Minuman berkarbonasi menjadi pemicu asam lambung karena mengandung asam dan gelembung karbondioksida yang bisa meningkatkan tekanan di perut dan menyebabkan refluks lambung. Sebaiknya menghindari minuman soda dan yang mengandung asam fosfat untuk menjaga lambung dan lapisan kerongkongan tidak iritasi.
Produk yang terbuat dari olahan susu menjadi pemicu asam lambung karena mengandung lemak dan laktosa. Lemak bisa melemahkan sfingter esofagus atau otot pemisah antara lambung dan kerongkongan. Sehingga asam lambung mudah naik. Produk yang sebaiknya dihindari yakni susu full cream, yogurt, keju, dan krim
Sama seperti susu, bawang-bawangan juga bisa melemahkan otot esofagus bagian bawah yang membuat asam lambung naik ke kerongkongan dengan mudah. Hal ini bisa memicu gejala sakit perut. Selain itu, pH pada bawang yang asam dapat meningkatkan produksi asam di lambung dan memicu gejala GERD.
Kandungan natrium yang tinggi pada makanan asin meningkatkan risiko refluks asam. Natrium dalam garam dapat merangsang produksi asam lambung dan melemahkan otot kerongkongan bagian bawah. Sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Dalam laman Tangerang Kota dijelaskan kandungan kafein merangsang produksi cairan asam di lambung karena adanya peningkatan hormon gastrin. Akibatnya asam lambung dengan cepat naik ke kerongkongan. Karena itu, hindari minuman berkafein seperti kopi.
Cokelat dapat melemaskan otot di katup kerongkongan sehingga memicu makanan dan isi lambung naik. Akibatnya, berpotensi meningkatkan produksi asam lambung dan menimbulkan sensasi panas serta perih di bagian atas dada.
Minuman beralkohol dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan melemahkan otot-otot kerongkongan. Akibatnya, asam lambung mudah kambuh bahkan semakin parah.
Roti yang menggunakan ragi dapat memicu peningkatan asam lambung. Sebagaimana mengutip laman RS Radjiman Wediodiningrat, ragi mengandung mikroorganisme yang bersifat asam. Senyawa ini dapat menyebabkan peningkatan gas dan zat asam dalam lambung sehingga menyebabkan gejala GERD.
Dalam buku Penyakit Maag dan Gangguan Pencernaan karya Endang L dan VA Puspadewi, beras ketan tidak boleh diberikan kepada penderita asam lambung karena dapat memperburuk kondisi penderita.
Kandungan karbohidrat komplek yang sulit dicerna serta adanya gas pada beras ketan menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman. Selain itu, beras ketan juga dapat merangsang produksi asam dalam lambung sehingga semakin meningkat. Salah satu makanan yang terbuat dari beras ketan yakni wajik.
Nah, itulah 15+ makanan dan minuman penyebab asam lambung naik lengkap yang harus dihindari penderita agar menjaga produksi asam tidak berlebihan. Semoga berguna, ya.