Kembalinya status internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, akan membuat pariwisata Sumatera Selatan (Sumsel) menggeliat. Dampak ekonomi akan terasa ketika para wisatawan mancanegara datang.
“Alhamdulillah Bandara SMB II sudah kembali menjadi bandara internasional. Dengan dibukanya penerbangan internasional, akan memengaruhi perekonomian Sumsel, khususnya wisata, kuliner, kerajinan, dan lain-lain,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Pandji Tjahjanto, Minggu (27/4/2025).
Menurutnya, pasca pandemi Covid-19 sempat muncul harapan terhadap kunjungan wisman ke Sumsel. Namun, pencabutan status internasional pada Bandara SMB II membuat hal itu pupus.
Sebelumnya, Bandara SMB II melayani berbagai rute penerbangan internasional seperti ke Malaysia, Singapura, Thailand, Arab Saudi dan lainnya.
“Sebelum pandemi sering wisatawan dari Malaysia, Singapura weekend ke Palembang hanya untuk menikmati kuliner dan membeli kerajinan songket, dan sebagainya. Saat ini tugas kita adalah bagaimana agar status bandara yang sudah internasional bisa menarik wisatawan dari luar ke Palembang,” katanya.
Dia menyebut, Sumsel memiliki potensi destinasi wisata yang bisa dikunjungi wisman. Namun, saat ini banyak tertumpu di Kota Palembang.
“Untuk destinasi masih kebanyakan di sekitar Ampera. Ada BKB, Monpera, Jembatan Ampera dan lain-lain. Kemudian kuliner dan kerajinan songket, jumputan, dan lain-lain. Kita akan mengupayakan bagaimana destinasi di Palembang, khususnya di Sumsel juga bisa didatangi wisman,” jelasnya.
Selain destinasi wisata tersebut, banyak juga kunjungan ke Sumsel karena berkaitan dengan wisata rohani. Di antaranya adalah kunjungan etnis Tionghoa ke Pulau Kemaro pada saat Imlek atau pada momen-momen tertentu.
Kemudian wisman yang datang karena berkaitan dengan bisnis juga kini dipermudah. Mereka tak perlu lagi transit ke Bandara Soekarno-Hatta di Banten untuk ke Palembang. Termasuk event olahraga dan acara lain yang diselenggarakan di Sumsel.
