Empat Warga di Bengkulu Meninggal karena DBD

Posted on

Sebanyak empat warga di Bengkulu meninggal dunia akibat terkena demam berdarah dengue (DBD). Agar tingkat kematian tidak meningkat, Pemkot Bengkulu pun meminta warga untuk meningkatkan kebersihan di lingkungan sekitar.

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa beberapa warganya yang meniggal akibat DBD. Hal ini pun menjadi perhatian serius bagi pihaknya agar tidak menimbulkan korban kembali.

“Pemkot ikut berduka atas musibah terhadap beberapa warga Kota Bengkulu yang meninggal akibat DBD,” kata Dedy, Kamis (5/6/2025).

Agar hal serupa tak terulang lagi, Dedy oun mengimbau kecamatan dan kelurahan di daerahnya masing-masing untuk lebih ekstra menggalakkan giat kebersihan, sebagai upaya mencegah penyebaran DBD.

Pasalnya, kebersihan lingkungan membantu mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, yaitu nyamuk penyebab DBD. Dengan menjaga kebersihan, dapat mengurangi risiko tertular penyakit DBD.

“Para Camat, Lurah, RT, RW, tolong sama-sama kita giatkan kebersihan. Jangan ada lagi kawasan yang kumuh sehingga DBD tidak ada lagi di Kota Bengkulu,” tegasnya.

Selain itu, Dedy juga mengajak seluruh masyarakat Kota Bengkulu juga sama-sama menjaga kebersihan lingkungannya agar terhindar dari bahaya DBD.

“Dengan cara 3 M. Menutup wadah, menguras wadah yang terbuka dan menguburkan,” ujarnya.

Kata dia, 3 M yang dimaksud ialah menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, dan wadah lainnya secara rutin untuk menghilangkan jentik nyamuk.

Kemudian, menutup rapat tempat penyimpanan air agar nyamuk tidak dapat bertelur di dalamnya.

Terakhir, mengubur barang bekas yang sudah tidak terpakai agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Sementara terkait menyoal penyemprotan fogging, Dedy menjelaskan hal tersebut bukanlah solusi mengatasi DBD.

“Fogging tidak dianjurkan untuk menyelesaikan DBD. Karena apa? karena fogging yang terus menerus bisa berpengaruh pada lingkungan (mencemari) dan berpengaruh terhadap kesehatan berisiko menyebabkan keracunan insektisida pada manusia,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi Tabrani mengaku telah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Kami terus mengimbau masyarakat di Kota Bengkulu agar menjaga kebersihan lingkungan dan dapat secara rutin membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti wadah atau barang-barang yang terabaikan,” ujarnya.

Bukan itu saja, kata dia, masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan jika ada anggota keluarga yang positif DBD ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan tindakan kesehatan yang tepat dengan melampirkan bukti hasil laboratorium dari rumah sakit agar petugas kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas, dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut di sekitar lokasi.

“Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Jika menemukan genangan air atau tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, segera bersihkan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan,” jelasnya.

Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi di tingkat puskesmas agar masyarakat menjaga kebersihan rumah guna mengantisipasi penyebabnya penyakit DBD.