Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memaparkan capaian pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung sepanjang 2025 dalam kegiatan Kaleidoskop Pembangunan Provinsi Lampung 2025 di Mahan Agung, Bandar Lampung, Minggu (28/12/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), serta insan pers di Provinsi Lampung.
Gubernur Mirza menyampaikan, tahun 2025 merupakan tahun pertama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Jihan Nurlela yang difokuskan pada penataan fondasi pembangunan.
“Ini bukan capaian pribadi gubernur atau wakil gubernur, melainkan kerja bersama Pemerintah Provinsi Lampung yang perlu disampaikan secara terbuka kepada publik,” kata Mirza.
Ia menjelaskan, Lampung memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan kelautan. Namun, sebagian besar komoditas masih dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga nilai tambah dan perputaran ekonomi di daerah belum optimal.
Menurutnya, nilai komoditas Lampung mencapai sekitar Rp 140 triliun per tahun, namun banyak yang keluar daerah sehingga terjadi capital outflow. Padahal, PDRB Lampung tercatat sekitar Rp 483 triliun.
“Kalau dibagi rata, seharusnya pendapatan masyarakat bisa sekitar Rp 4 juta per bulan. Faktanya, kemiskinan masih di angka 10 persen dan IPM relatif rendah,” ujarnya.
Karena itu, Pemprov Lampung menetapkan 2025 sebagai tahun penguatan fondasi dengan fokus pada akses, konektivitas, dan pemerataan pembangunan.
Salah satu kebijakan utama adalah pembangunan infrastruktur jalan melalui program BMBK. Pemprov Lampung merekonstruksi, merehabilitasi, dan melebarkan 52 ruas jalan provinsi dengan total panjang 66,209 kilometer.
Selain itu, 21 jembatan dibangun dan direhabilitasi dengan total panjang 451,36 meter. Hingga akhir Desember 2025, dua jembatan masih dalam proses penyelesaian karena faktor cuaca dan pertimbangan kualitas konstruksi. Berdasarkan survei November 2025, tingkat kemantapan jalan provinsi meningkat 1,71 persen menjadi 79,79 persen. Sementara tingkat degradasi jalan berhasil ditekan dari 4 persen menjadi 2,25 persen.
Mirza menyebut, perubahan strategi pembangunan jalan dilakukan dengan memprioritaskan wilayah berpenduduk padat, bukan hanya kawasan perkebunan.
“Jalan bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menunjang aktivitas sosial masyarakat,” katanya.
Pemprov Lampung menargetkan sekitar 90 persen jalan provinsi dalam kondisi mantap pada 2027-2028.
Di sektor konektivitas, Pemprov Lampung memperkuat jalur darat, laut, dan udara. Penyeberangan Bakauheni-Merak tetap menjadi fokus, dengan 47 kapal disiagakan untuk melayani arus Natal dan Tahun Baru.
Di sektor udara, Bandara Radin Inten II diperkuat sebagai bandara internasional, sementara Bandara Gatot Subroto di Way Kanan direaktivasi.
Pemprov Lampung juga menjalankan program Desa Kumaju untuk penguatan ekonomi desa berbasis potensi lokal. Sepanjang 2025, sebanyak 500 unit pusat produksi pupuk organik cair dibangun di desa-desa.
Program ini menjangkau lebih dari 190 ribu petani di lahan seluas 175.788 hektare, menekan ketergantungan pupuk kimia hingga 30 persen, serta meningkatkan produktivitas sekitar 25 persen.
Di sektor hilirisasi, Pemprov membangun 34 unit bed dryer di 34 desa untuk mengurangi kehilangan hasil panen.
Pemprov Lampung juga memperkuat pengendalian inflasi melalui TPID dengan pemantauan harga rutin dan operasi pasar murah. Hingga akhir 2025, inflasi Lampung tercatat terkendali dan termasuk terendah secara nasional.
Di bidang pendidikan, Pemprov membebaskan uang komite SMA, SMK, dan SLB Negeri melalui BOPD, menjalankan Sekolah Rakyat, serta program Kelas Migran Vokasi. Sebanyak 23 ribu lebih ijazah siswa yang tertahan juga berhasil dibebaskan.
Di sektor kesehatan, sejumlah inovasi layanan diluncurkan, termasuk penguatan penanganan tuberkulosis dan peresmian RSUD Mohammad Thohir di Kabupaten Pesisir Barat.
Gubernur Mirza menegaskan, tahun pertama kepemimpinannya merupakan tahap awal penataan fondasi pembangunan.
“Perjalanan ini baru dimulai. Kami memastikan pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat. Pondasi sudah dibangun dan arah pembangunan semakin jelas. Kami akan melanjutkan kerja-kerja pembangunan dengan memperkuat kolaborasi, termasuk bersama insan pers,” kata Marindo.
