Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dilansir infoTravel, penutupan jalur itu juga diumumkan melalui Instagram TNGR.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“PENGUMUMAN PENUTUPAN SEMENTARA PEMESANAN (BOOKING) TIKET PADA APLIKASI eRINJANI dan JALUR PENDAKIAN PELAWANGAN SEMBALUN MENUJU DAN DARI DANAU SEGARA ANAK,” begitulah unggahan Instagram TNGR, dikutip Jumat (18/7/2025).
“Dalam rangka peningkatan layanan wisata alam serta pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup sementara: pemesanan tiket melalui aplikasi eRinjani dan aktivitas pendakian pada jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak,” keterangan ditambahkan.
“Penutupan pendakian pada jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak dilakukan mulai 16 Juli 2025 dan berlaku hingga waktu yang akan diumumkan kemudian. Pengunjung yang telah memiliki tiket tetap dapat melakukan pendakian sesuai tanggal yang tertera pada tiket,” keterangan di akun itu.
Seperti diketahui, setidaknya dua pendaki asing jatuh dalam dua hari beruntun di Gunung Rinjani. Pertama, pendaki asal Swiss Benedikt Emmenegger (46) yang terperosok saat turun dari Plawangan menuju Segara Anak pada Rabu (16/7/2025).
Kemudian, pada Kamis (17/7), pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark, Sarah Tamar van Hulten, dilaporkan juga terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Sebelum itu, satu pendaki asal Malaysia bernama Nazli bin Awang Mahat dilaporkan tergelincir dan terjatuh sekitar 200 meter ke arah danau karena kondisi jalur yang licin pada 29 Juni.
Peristiwa itu menjadi sorotan, terutama terkait aspek keamanan pendakian di Rinjani. Apalagi sebelumnya, kematian wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, juga menjadi perhatian karena mengungkap lemahnya pengawasan dan kesiapsiagaan di jalur pendakian gunung api tertinggi di Indonesia tersebut.
Pihak TNGR menyebut penutupan jalur pendakian dari Semablun ke Segara Anak itu sebagai usaha preventif menghindari jatuhnya korban berikutnya.
“Kami lihat beberapa kejadian banyak terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Kami lihat dalam waktu dekat, mungkin besok (Jumat) kami mulai bekerja untuk menghindari kecelakaan berikutnya,” kata Kepala TNGR, Yarman, Kamis (17/7) dikutip dari infobali.
TNGR juga saat ini tengah melakukan asesmen untuk menentukan bentuk dan kebutuhan teknis perbaikan jalur. Menurut Yarman, jalur tersebut memang tergolong ekstrem dan berbahaya bila tidak dilalui dengan hati-hati.
“Kalau orang tidak berhati-hati di jalur tersebut sangat berbahaya karena jalurnya cukup ekstrem,” ujarnya.
Yarman menjelaskan pengunjung yang sudah memesan tiket pendakian masih diizinkan menuju puncak Rinjani. Namun, aplikasi eRinjani ditutup sementara untuk pendaftaran pendaki baru hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Tim kami masih bekerja, mendata apa-apa kebutuhan di sana entah itu memasang tali atau bentuknya seperti apa itu nanti,” kata Yarman.