Al Haris Audiensi ke Pusat, DPRD: Harus Ada Dampak bagi Daerah!

Posted on

Gubernur Jambi Al Haris sudah hampir satu pekan menjalankan kunjungan kerjanya ke Pemerintah Pusat di Jakarta. Al Haris melakukan audiensi dengan beberapa menteri di sana demi membantu mengatasi permasalahan di Jambi.

Wakil Ketua I DPRD Jambi, Ivan Wirata mengapresiasi langkah kerja Al Haris dalam menjemput bola demi dapat bantuan pemerintah pusat. Dia menyambut senang terhadap rencana Gubernur Jambi itu dalam menjalankan hubungan kerja baik bersama Kementerian.

“Inisiatif tersebut merupakan langkah positif dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Tetapi, ini juga harus ada dampak langsung bagi daerah dan masyarakat jangan hanya menjadi kegiatan seremonial semata,” kata Ivan, Jumat (18/7/2025)

Bagi Ivan, inisiatif dalam membangun sinergi antara pemerintah daerah dan pusat itu adalah langkah positif. Dia mengaku, jika langkah ke pusat buat membantu pembangunan daerah itu tentu bagus namun mesti harus diperjuangkan pula, agar menghasilkan output nyata.

“Audiensi seperti ini harus berdampak langsung. Jangan hanya formalitas, tetapi harus melahirkan program konkret yang masuk ke dalam RPJMN dan didukung oleh anggaran pusat. Kita harap Gubernur Jambi juga harus kawal terus usulan itu, jangan cuman jadi catatan di atas meja saja,” sentil Ivan.

Diketahui, Gubernur Jambi itu melakukan pertemuan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta dengan menggandeng seluruh kepala daerah di Jambi baik bupati-wali kota. Disana, Al Haris melakukan pertemuan bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Kehutanan, Menteri Sosial, serta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Ivan menyebut cara sistem kerja Al Haris dengan para bupati dan wali kota di Jambi cukup baik. Meski begitu, pihaknya juga mau para kepala daerah tersebut juga terus mem-follow up agar tahun depan benar-benar ada anggaran pusat yang bisa dikucurkan.

Apalagi, Ivan juga menyoroti jika ke depan akan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Gubernur Al Haris. Mulai dari persoalan infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, hingga pemerataan ekonomi.

“Bapak Gubernur Jambi harus ingat, APBD kita semakin menurun dan itu menandakan apa? Jangankan menambah PAD, yang ada saja berkurang bahkan hilang,” kata Ivan.

Ivan ingin, perencanaan pembangunan ke depan harus lebih terarah, terukur, dan diselaraskan dengan dokumen perencanaan nasional. Dia menyebut, akan sedih jika tahun depan APBD telah berkurang, sementara bantuan pemerintah pusat tak terkucurkan, apalagi, Provinsi Jambi saat ini juga mengacu pada visi-misi nasional Asta Cita Presiden RI.

Ivan mengingatkan ada beberapa fokus yang nantinya ke depan mesti dijalankan Al Haris sebagai bentuk PR besar bagi Gubernur Jambi tersebut. Hal itu seperti di antaranya:

1. Kawasan Perkotaan Jambi dan kawasan pariwisata serta ekonomi kreatif unggulan Candi Muaro Jambi (Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi).

2. Kawasan Perkotaan di Kota Bangko, Sungai Penuh, dan Muaro Bungo.

3. Koridor pertumbuhan baru SENTUSA (Sengeti, Tungkal, Sabak), meliputi Muaro Jambi, Tanjab Timur, Tanjab Barat, dan Kota Jambi.

4. Pengembangan komoditas unggulan seperti sawit, pinang, dan kelapa.

5. Komunitas swasembada pangan di delapan kabupaten/kota.

6. Kawasan konservasi dan rawan bencana yang tersebar di hampir seluruh wilayah.

7. Kawasan swasembada pangan, air dan energi (Kerinci, Sungai Penuh, Merangin).

8. Kawasan pariwisata unggulan di Kerinci, Sungai Penuh, Merangin, dan Muaro Jambi.

Tidak hanya itu, kata Ivan, sejumlah proyek prioritas juga mesti diajukan oleh Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota mulai dari Pembangunan Jembatan Batanghari III, Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung, Jembatan Sungai Rambut, Dermaga Roro II dan Terminal, Dermaga Apung Angso Duo, Flyover Simpang 4 Paal 10 Kota Jambi, dan Jalan Lingkar Utara.

“Seluruh program dan usulan tersebut harus sesuai dengan mandatory spending pemerintah pusat. Seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, serta penanggulangan kemiskinan. Keselarasan ini penting agar usulan Jambi mendapat alokasi anggaran dan prioritas nasional,” kata dia.

“Gubernur Al Haris juga lebih jeli dalam membaca dan menyelesaikan persoalan-persoalan strategis yang menghambat potensi peningkatan pendapatan daerah. Ingat, penyelesaian pembangunan jalan khusus batu bara hingga kini belum tuntas, sehingga turut menghambat penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor pertambangan,” tambahnya.

Politisi Golkar tersebut juga mendorong terkait percepatan proses Partisipasi Interest (PI) 10 persen dalam pengelolaan Migas. Bagi Ivan hal itu bisa menjadi salah satu sumber peningkatan kapasitas fiskal Provinsi Jambi, apalagi kini Gubernur Al Haris telah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET).

Tidak hanya PI, Ivan juga mendorong percepatan penyelesaian pengusulan kawasan Candi Muaro Jambi sebagai warisan dunia UNESCO. Ia menyebut, jika hal ini dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan pengakuan internasional, maka potensi ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut akan meningkat tajam, khususnya bagi delapan desa sekitar yang dikenal dengan nama Delapan Lawang.

“Candi Muaro Jambi adalah warisan besar dunia, dan jika ini mendapat pengakuan UNESCO, maka delapan desa di sekitarnya akan ikut tumbuh secara ekonomi. Ini bukan hanya soal sejarah, tapi soal kesejahteraan warga. Jadi selesaikan satu persatu semua permasalahan yang ada, sehingga audiensi di pusat itu tidak hanya jadi seremonial semata,” tegas dia.