Konflik Gubernur Babel dengan Wakilnya, Hellyana Merasa Dijauhi | Giok4D

Posted on

Hubungan Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani dengan Wakilnya Hellyana dikabarkan sedang tidak harmonis alias renggang. Kondisi ini disebut-sebut terjadi sejak mereka dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Babel periode 2025-2030.

Hal itu diutarakan langsung oleh Wakil Gubernur Babel Hellyana saat jumpa pers bersama media di kantor UPT PU Provinsi Babel di jalan Ahmad Yani, Tanjungpandan, pada Jumat (11/7) lalu.

“Dari hari pertama sebetulnya agak kesusahan berkomunikasi, tidak seperti kampanye, telepon tiap hari, video call, jadi mulai hari pertama udah mulai susah (berkomunikasi). Kita hadirkan di hadapan masyarakat semua baik. Tapi memang secara pribadi yang kita rasakan begitu,” ujar Hellyana.

Hellyana merasa orang-orang di sekelilingnya atau di lingkungan pemprov mulai menjauhinya. Bahkan sudah dihubungi. Puncaknya, hubungan keduanya memanas yakni di saat adanya surat edaran (SE).

“Satu per satu, mulai dari orang-orang sekeliling (dijauhkan) sehinga saya merasa sendiri, mulai di potong-potong. Kemudian, mulai keluar surat edaran yang sempat saya komplain kan ke beliau (Gubernur) bahwa surat edaran itu bukan produk hukum dan bertentangan dengan pergub,” jelasnya.

Ia menyebutkan salah satu point di edaran tersebut, yakni gubernur dan wakil gubernur menandatangani surat perjalanan dinas sendiri. Kemudian, di surat edaran itu disambung dengan persetujuan gubernur terlebih dahulu.

“Lalu, per 1 Juli itu (SE) berubah. Edaran menjadi pergub. Pergub inilah dan surat edaran ini sebenarnya bertentangan dengan yang di atasnya. Kan ada undang-undang (UU) lainnya yang mengatur seperti fungsi wewenang, hak, tugas dan wewenang yang melekat dan lain sebagainya itu sebenarnya rinci,” ujarnya.

“Pada intinya wakil gubernur membantu gubernur. Di dalam tugas wakil gubernur itu, tidak semua itu tidak harus dengan persetujuan gubernur,” sambungnya.

Hellyana mengaku berkomunikasi intens dengan Gubernur yakni pada saat retret kepala daerah. Setelah itu, dia terakhir berkomunikasi via WhatsApp (Wa) yakni mengirimkan detail tugas wakil gubernur dalam membantu gubernur.

“Komunikasi terakhir saya wa mengirimkan tentang peraturan-peraturan fungsi dan tugas wewenang wakil gubernur. Beliau jawab gugat saja Bu, katanya gitu,” sebutnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Karena mereka wewenangnya dilemahkan, dia mengaku telah mengirimkan surat kepada DPRD Bangka Belitung. Ia mengaku sedang menunggu respons surat tersebut.

“Kita sudah melayangkan surat pengaduan ke DPRD. Kita tunggu responsnya karena belum resmi, baru kemarin resmi. Kita tunggu aja,” tambahnya.

Terkait itu, Gubernur Hidayat Arsani menanggapi mengklaim wakilnya Hellyana yang mengaku hubungan sedang renggang dengan dirinya. Dia meminta wakilnya harus taat dengan aturan, termasuk dalam melakukan perjalanan dinas.

“Semua itu ada aturannya, wakil gubernur itu punya atasan itu namanya gubernur. Kalau dia mau kemana-mana, dinas kan harus izin gubernur, kalau pribadi itu hak dia,” katanya saat dimintai keterangan.

Menurutnya, selama ini Hellyana meminta izin setelah kegiatan berjalan atau sudah berangkat melakukan perjalanan dinas. Hidayat mengaku selama ini, dirinya tidak dianggap sebagai gubernur.

“Selama ini kalau sudah pergi baru bilang. Semua orang itu ada aturannya, selama dinas gubernur harus tau. Dia itu menganggap, dia gubernur jadi bebas. Jadi kami bikin SK (surat keputusan), bahwa semua perjalanan dinas harus izin gubernur, karena menyangkut uang negara,” katanya.

Saat disinggung apakah kerenggangan keduanya terkait Wakilnya yang tak pernah melapor saat perjalanan dinas, Hidayat tak menjawab gamblang. Ia hanya menyebut, jika mau kerja benar harus ikut aturan.

“Aturan saya pakai, mau ikut ayo tidak pun ya nggak apa-apa. Mau kerja benar ikuti aturan, kalau tidak benar ya mengundurkan diri,” tegasnya.

Dia mengklaim telah beberapa kali menegur wakilnya itu. Hal itu, kata Hidayat, juga diketahui oleh Sekda Babel.

“Udah sering (ditegur), intinya ibu itu tidak mau diatur. Seolah-olah bahwa dia itu lebih dari gubernur jadi bebas, ke mana pun bebas. Tidak bisa begitu,” ungkapnya.

“Dulu juga saya pernah jadi wakil gubernur, kemana pun melapor. Kalau kata Gubernur tidak pergi, saya tidak akan pergi. Ini kan dia harus apa kata dia, seolah-olah dia terzolimi,” tambahnya. konflik

Tanggapan Gubernur Babel