Kamitetep merupakan hewan sejenis ngengat yang suka menempel di dinding rumah dan lemari. Hewan ini sering menjadi hama bahkan membuat ruam di tubuh. Lantas, apakah kamitetep Berbahaya?
Memiliki nama latin Phereoeca uterella, kamitetep tergolong serangga yang hidup di tempat lembab. Sejumlah daerah di Indonesia menyebut hewan ini dengan nama ulat tembok. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan household casebearer atau plaster bagworm.
Dilansir infoHealth, kamitetep mempunyai kantong atau selubung pelindung yang terbuat dari debu dan kotoran. Kantong ini berfungsi sebagai tempat berlindung sekaligus kamuflase. Karena itu, selalu dibawa kemanapun ia pergi.
Umumnya hewan ini hidup di tembok rumah yang tidak terlalu lembab ataupun kering. Ia menyukai tempat berdebu, agak kotor, serta bersembunyi di ceruk atau retakan tembok. Makanannya adalah serangga atau semut yang sudah mati.
Serangga kecil ini bukan termasuk hewan berbahaya bagi manusia. Ia juga tidak dikategorikan sebagai pengganggu dan tidak beracun. Berbeda dengan wereng yang suka menyerang jagung dan selalu menjadi hama bagi tumbuhan.
Walau tidak berbahaya, beberapa orang mengalami ruam hingga gatal-gatal setelah menyentuh atau tidak sengaja terkena kamitetep. Gatal karena kamitetep bukan disebabkan gigitan atau racun yang dihasilkan hewan kecil ini. Kami tetep tidak memproduksi racun seperti ulat bulu.
Gata-gatal setelah terkena kamitetep karena kotoran atau debu di kantong atau selubung larva. Paparan dari kantong tersebut yang membuat munculnya ruam dan gatal. Bukan karena gigitan atau racun. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kamitetep bukan hewan beracun dan tidak menggigit.
Prakisi kulit I Gusti Nyoman Darmaputra mengatakan kamitetep dapat menyebabkan gejala-gejala di kulit hingga menimbulkan reaksi alergi. Ada beberapa gejala yang bisa muncul ketika berkontak dengan kamitetep, yakni:
Ketika mendapati kulit gatal dan ruam setelah berkontak dengan kamitetep dapat melakukan pertolongan pertama. Caranya yakni mencuci bagian tubuh yang terpapar dengan air sabun. Hindari menggaruk bagian ruam karena akan memperparah gejala.
Apabila sudah dicuci, kompres menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa gatal. Ulangi kompres hingga tidak gatal dan ruam mulai memudar. Jika keluhan tidak kunjung berkurang bahkan muncul rasa perih dan bengkak, jangan anggap sepele. Kondisi ini tergolong parah dan harus segera dibawa ke rumah sakit atau dokter.
Untuk menghindari terjadi keluhan lebih lanjut, segera basmi kamitetep di rumah. Membasmi kamitetep cukup mudah karena ia bukan hewan berkoloni seperti semut dan rayap. Hewan kecil ini hidup menyendiri alias solitaire.
Karena itu, menghilangkannya hanya perlu membersihkan area yang sering dihinggapi. Agar tidak mendapati kehadiran kamitetep lagi, bersihkan rumah secara rutin mulai dari menyapu lantai hingga bagian dinding dan belakang lemari.
Jika kondisi rumah banyak kamitetep bisa menggunakan pestisida untuk membasmi, tetapi perlu dipertimbangkan menggunakan produk yang aman. Pilihan lainnya bisa memanggil jasa profesional khusus membasmi serangga.
Itulah penjelasan di balik rasa gatal akibat terkena kamitetep lengkap dengan cara mengatasi dan membasminya. Semoga berguna, ya.