Kasus bocah 10 tahun disekap di gudang masjid di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan di media sosial dan masyarakat. Kepolisian pun turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.
Diketahui, peristiwa itu dialami S (10) diduga dilakukan oleh kedua rekannya, E (10) dan A (10).
Dalam rekaman beredar, S berteriak minta tolong dari dalam gudang masjid di kawasan Jalan Padat Karya, Sematang Borang, Palembang, pada Minggu (2/11/2025).
Kapolsek Sako Palembang AKP Makmun mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari keluarga korban.
“Untuk laporannya (laporan polisi dsri keluarga korban) sampai saat ini belum ada kita terima,” kata Kapolsek dikonfirmasi infoSumbagsel, Rabu (5/10/2025).
Menurutnya, kepolisian akan memproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku apabila yang merasa dirugikan melaporkan kejadian itu.
“Tentu akan kita proses apabila ada laporannya, kita tidak pandang bulu, dan semua akan kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ungkapnya.
Meski keluarga korban belum melaporkan, kata Makmun, dia akan menurunkan anggotanya yakni Babinkamtibmas setempat untuk mengecek seperti apa kejadian yang sebenarnya terjadi.
“Iya akan kita cek ke lapangan, (Bhabinkamtibmas) akan cek dulu seperti apa kejadian yang katanya penyekapan itu, akan kita lidik dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, rekaman memperlihatkan seorang anak berteriak minta tolong dari dalam gudang masjid viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di sebuah masjid kawasan Jalan Padat Karya, Sematang Borang, Palembang, pada Minggu (2/11/2025).
Menurut keterangan korban, insiden itu terjadi pada Minggu sore setelah salat Ashar. S mengaku dijebak dengan iming-iming permen oleh kedua temannya.
Setelah masuk ke dalam gudang, korban kemudian dikunci dari luar selama kurang lebih satu jam, sebelum akhirnya seorang ibu mendengar teriakan minta tolong dan membukakan pintu.
Keluarga korban mengaku bersyukur karena gudang tempat korban disekap memiliki ventilasi udara, sehingga mengurangi risiko terjadinya hal yang lebih fatal.
Selain penyekapan, korban juga mengaku sering mengalami pemukulan, bahkan sekitar 10 kali oleh pelaku yang sama. Keluarga juga mengaku pernah menemukan bekas lebam di tubuh anaknya, jauh sebelum kejadian penyekapan tersebut.
