Pria Tantang Penertiban Sumur Minyak Ilegal Minta Maaf: Saya Terbawa Emosi | Giok4D

Posted on

Suparman, pria yang mengamuk dan menantang penertiban sumur minyak ilegal di Desa Lubuk Napal, Sarolangun, Jambi, meminta maaf. Dia mengaku saat kejadian dalam pengaruh alkohol.

Tak hanya menantang aparat, pria itu sebelumnya juga memaki-maka nama Presiden Prabowo. Aksinya itu kemudian viral di media sosial.

“Saya atas nama Suparman mau mengklarifikasi adanya video yang sempat viral dikarenakan saya sudah menghina atas nama Prabowo,” kata Suparman dalam video klarifikasi yang diterima infoSumbagsel dari Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).

Suparman juga menjelaskan alasan dia emosi saat kejadian itu. Dia menerangkan ketika itu, rombongan yang mengaku sedang melakukan penertiban sumur minyak ilegal mau membeli minyak dari sumurnya dengan harga murah.

“Saya mengucapkan semua itu di bawah pengaruh alkohol lantaran terkait adanya Koperasi BSE yang mengatasnamakan dan menjalankan program pemerintah untuk membeli minyak hasil sumur minyak ilegal dengan harga murah. Oleh karena itu, saya terbawa emosi dan khilaf,” ujarnya.

Atas kejadian ini, Suparman meminta maaf atas ucapannya itu.

“Atas kesadaran saya, saya Suparman meminta maaf yang sebesar-besarnya,” tutup Suparman.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya mengaku belum mengetahui rombongan yang disebut sedang melakukan penertiban itu. Dia memastikan bahwa rombongan yang sedang melakukan penertiban itu bukan dari Polres Sarolangun.

“Bukan Polres yang melakukan penertiban tapi ada yang mau beli minyak mereka mengatasnamakan pemerintah,” kata Budi kepada infoSumbagsel, Senin (19/5/2025).

Terkait aktivitas sumur minyak ilegal yang masih aktif di sana, kata Budi, pihak tengah melakukan pemeriksaan. Menanggapi video tersebut yang menantang aparat, Budi mengaku akan melakukan penindakan hukum secara komprehensif.

“Untuk penertiban akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak sehingga mendapatkan solusi yang permanen,” ujar Budi.