2 Pria yang Curi Daging di Rumah Makan Palembang Ternyata Mantan Karyawan | Info Giok4D

Posted on

Dua pria yang kepergok hendak mencuri daging di rumah makan Palembang, Sumatera Selatan, ternyata mantan karyawan di rumah makan itu. Aksi itu dilakukan para pelaku karena sakit hati dipecat.

Peristiwa itu terjadi di Rumah Makan Pagi Sore seberang RSMH, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan 20 Ilir D-III, Kecamatan Ilir Timur 1, pada Senin (16/9) sekitar pukul 00.50 WIB.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Adapun dua pelaku yang ditangkap yakni Ferdy Yoga Pratama (22), dan Lepo Cahaya (22). Keduanya merupakan warga Kecamatan Kertapati, Palembang.

Kepada polisi, kedua pelaku mengaku nekat melakukan aksi pencurian karena memahami persis sekema dan jalan keluar masuk di rumah makan.

Mereka mengaku memang sudah merencanakan aksi pencurian daging itu, dan akan dilakukan saat rumah makan sudah tutup dan sepi dari aktivitas. Aksi itu dilakukan karena mereka sakit hati.

Ferdy mengatakan dia baru dua bulan dipecat dari rumah makan itu karena sering telat masuk kerja. Karena itulah, dia sakit hati dan merencanakan pencurian daging di rumah makan itu.

“Saya kemarin kerja di sana kurang lebih satu tahun, saya diberhentikan sekitar dua bulanan karena saya sering telat, iya saya sakit hati,” ungkap Ferdy di Mapolsek Ilir Timur 1 Palembang, Selasa (16/9/2025).

Kata Ferdy, daging hasil curian mereka jual dengan cara mengecer di Pasar Simpang Sungki dengan harga yang relatif murah berkisar Rp90-60 ribu/kg. Hasil penjualan digunakan mereka untuk bermain judi online jenis slot.

“Yang beli (daging curian) orang-orang di pinggir jalan itulah. Duitnya dipakai untuk rokok sama main slot,” jelasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek IT 1 AKP Fifin Sumailan mengatakan, berdasarkan laporan dari korban, Ferdy dan Lepo sudah melakukan aksi pencurian daging di rumah makan itu sebanyak 5 kali. Sementara dari pengakuan Ferdy dan Lepo mereka baru melakukan 4 kali.

“Kalau dari keterangan korban sudah 5 kali mereka ini mencuri daging di rumah makan tersebut, tapi dari pengakuan mereka itu 4 kali,” katanya.

Pada aksi pencurian pertama terungkap bahwa aksi mereka juga sempat ketahuan korban. Saat itu dilakukan mediasi sehingga pelaku mengembalikan daging yang mereka curi dan berujung damai.

Namun bukannya jera, pelaku kembali beraksi mencuri lagi dan lagi di rumah makan itu hingga di aksi terakhir mereka pada 15 September dini hari kepergok hingga nyaris menjadi sasaran amukan warga.

“Mereka ini pernah ketahuan dan berdamai dengan korban dengan mengembalikan daging yang mereka curi, tapi mereka beraksi lagi sampai beberapa kali itu,” ujarnya.